Ketua MPR RI Gaungkan “Cinta Ulos” Jelang Perayaan Hari Ulos di Danau Toba

Ketua MPR RI Gaungkan "Cinta Ulos" Jelang Perayaan Hari Ulos di Danau Toba
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI yang juga Ketua Dewan Pembina Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Bambang Soesatyo. Foto: dok-KMDT

Medan-Mediadelegasi: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Bambang Soesatyo mengajak masyarakat Indonesia mencintai kain ulos sebagai wujud rasa cinta kepada warisan budaya bangsa dan negara.

Pernyataan tersebut digaungkan Bambang Soesatyo menjelang rangkaian acara perayaan Hari Ulos Nasional tahun ini yang digelar KMDT di kawasan wisata Danau Toba, persisnya di Pantai Indah Situngkir, Kabupaten Samosir pada 28 Oktober 2023 mendatang.

Pria akrab disapa Bamsoet itu dalam tayangan video yang diterima Redaksi Mediadelegasi di Medan, Rabu (18/9), menegaskan kain tenun ulos yang diciptakan melalui keahlian tangan nenek moyang masyarakat Suku Batak perlu terus dilestarikan oleh setiap generasi, sebagai wujud rasa bangga dan cinta kepada budaya sendiri.

Bacaan Lainnya

Peringatan Hari Ulos Nasional yang ditetapkan setiap 17 Oktober, menurut dia, merupakan momentum untuk menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan kebanggaan pada budaya bangsa.

Tidak hanya itu, Bamsoet juga mengingatkan bahwa Hari Ulos Nasional harus dimaknai sebagai momentum untuk menyegarkan kembali semangat dan kebanggan terhadap produk lokal.

“Semoga melalui peringatan Hari Ulos Nasional tahun ini, senantiasa semakin memperteguh dan menambah kecintaan kita terhadap warisan budaya luhur bangsa Indonesia,” ucapnya.

Sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia, lanjutnya, kain ulos perlu mendapat perhatian khusus dan layak diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh Organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Lebih lanjut Bamsoet menyatakan turut merasa bangga atas perayaan Hari Ulos Nasional 2023 yang diinisiasi oleh KMDT di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir bersamaan dengan memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2028.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung menjelaskan, pihaknya menggelar perayaan Hari Ulos Nasional 2023 di Danau Toba merupakan bagian dari upaya konkret KMDT dalam hal melestarikan dan mengenalkan kain ulos sebagai warisan budaya khas Indonesia kepada generasi muda.

Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung (ketiga kanan) bersama rombongan pengurus lainnya memperkenalkan cara menenun ulos kepada salah seorang pengunjung di salah satu kampung ulos binaan KMDT di Kabupaten Samosir, baru-baru ini. Foto: dok-KMDT

“Melalui peringatan Hari Ulos Nasional tahun 2023 ini, kami juga mengajak generasi muda untuk turut melestarikan ulos, dengan cara bangga mengenakan ulos di berbagai kesempatan,” kata mantan pengurus DPP KNPI era tahun 1990-an yang pernah mewakili Indonesia sebagai pembicara seputar kepemudaan dalam sidang PBB di New York tersebut.

Terkait dengan perayaan Hari Ulos Nasional 2023 yang digelar KMDT, pihaknya dalam acara yang akan dibuka oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo itu, juga mengundang para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki.

Selanjutnya, Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan, Kapolda Sumut Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi serta seluruh bupati se kawasan Danau Toba.

Semarak perayaan Hari Ulos Nasional 2023 akan diisi sejumlah pagelaran seni dan budaya Batak, antara lain pameran ulos dengan narasi tentang penggunaan dan fungsi ulos dalam budaya dan adat Batak Toba, Original Batak Dance yang akan menampilkan Tortor Batak asli, atraksi Mossak Batak atau seni bela diri silat asli Suku Batak yang diiringi Gondang Batak dan berbagai atraksi hiburan.

Dalam acara yang terbuka untuk umum itu, KMDT sebagai penyelenggara acara akan menghadirkan kalangan pakar yang akan menjelaskan seputar asal muasal dan fungsi ulos, serta menghadirkan sejumlah penenun tradisional kain ulos dari berbagai desa dan pagelaran tarian Tortor massal.

“Dalam perayaan Hari Ulos Nasional kali ini, masyarakat bisa menyaksikan secara langsung beragam jenis ulos kuno atau ulos “najolo” yang rata-rata berusia 50 tahun ke atas,” tambah Edison yang juga adalah penulis buku berjudul “Merajut Kembali Kohesi Sosial Pemuda Sebagai Anak Bangsa”. D|Red

Pos terkait