KMDT Siap Berkolaborasi dengan BP TCUGGp Kembangkan Geopark Toba

KMDT Siap Berkolaborasi dengan BP TCUGGp Kembangkan Geopark Toba
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Dr. Azizul Kholis (kelima kiri) menyerahkan cendera mata kepada Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung, SH, MM (ketiga kanan), di sela pertemuan dan diskusi terbatas antara jajaran BP TCUGGp dengan pengurus KMDT, di Medan, Selasa (11/2). Foto: Yudi

Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT)  siap menjalin kolaborasi bersama Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) untuk mengembangkan Kaldera Toba sebagai salah satu  geopark atau taman bumi, agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung, SH, MM saat menghadiri  pertemuan  dan diskusi terbatas yang diinisiasi oleh  General Manager BP TCUGGp Dr. Azizul Kholis,  di Medan, Selasa (11/2).

“KMDT sebagai organisasi non profit  yang fokus di bidang pengembangan pariwisata, pemberdayaan UMKM, pendidikan dan pelestarian lingkungan Danau Toba siap berkolaborasi dengan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark,”  kata Edison.

Bacaan Lainnya

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban itu turut dihadiri, antara lain mantan gubernur Sumut Dr. H.T Erry Nuradi, mantan anggota DPR RI Prof. Dr Ir Djohar Arifin, Manager Divisi Kerjasama, Promosi, dan Publikasi BP TCUGGp Dr. Tikwan Raya Siregar,  Guru Besar Unimed yang juga Ketua DPW KMDT Sumut Prof Dr Binari Manurung,   akademisi USU Dr. Sakhyan Asmara, Wakil Ketua Umum KMDT Ir. Mandalasah  Turnip, SH, Ketua KMDT Kota Medan Jannes Manurung, SE dan pemerhati Danau Toba Unggul Sitanggang.

Edison menjelaskan, salah satu bentuk  kolaborasi yang akan dilakukan KMDT adalah mendukung BP TCUGGp menyiapkan sejumlah sarana geosite  internasional agar Kaldera Toba tetap menyandang predikat sebagai bagian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark.

Edison mengingatkan bahwa  keanggotaan Kaldera Toba dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG)  harus dipertahankan,  karena diyakini akan semakin menambah daya tarik bagi wisatawan mancanegara  berkunjung  ke Danau Toba.

Ia memastikan, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) itu  akan berdampak positif secara ekonomi, baik bagi masyarakat sekitar maupun dari sisi penerimaan negara atau devisa.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung proses revalidasi yang akan dilaksanakan oleh BP TCUGGp dalam rangka memenuhi rekomendasi yang diajukan asesor UNESCO.

Lewat kepengurusan baru BP TCUGGp, Edison juga menyatakan optimis taman bumi Kaldera Toba yang sejak 2023  telah mendapat sanksi berupa  kartu kuning atau “yellow card” dari UNESCO  mampu segera dibenahi dan mendapat predikat kartu hijau.

Apresiasi KMDT
Pada kesempatan itu,  General Manager BP TCUGGp Dr. Azizul Kholis menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi komitmen KMDT untuk berkolaborasi mendukung sejumlah program BP TCUGGp, termasuk melakukan berbagai perbaikan pengelolaan Kaldera Toba agar memenuhi standar keanggotaan jaringan geopark dunia.

“Kami bangga dapat berkolaborasi dengan KMDT dalam rangka mewujudkan percepatan pengembangan kawasan Geopark Kaldera Toba,” tuturnya.

Dalam rangka penguatan kerja sama ini, pihaknya akan segera menyusun rancangan kesepakatan yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman bersama atau memorandum of understanding (MoU).

Ia  menilai,  KMDT  memiliki kedekatan dengan program Geopark Kaldera  Toba, sehingga diharapkan ikut mendukung tugas-tugas yang diemban BP TCUGGp.

Jajaran pimpinan BP TCUGGp yang baru dikukuhkan oleh Pemerintah Provinsi  Sumut, menurut Azizul, selama hampir sebulan terakhir fokus melakukan konsolidasi untuk mendukung proses revalidasi Geopark Toba dalam rangka memenuhi rekomendasi yang diajukan asesor UNESCO.

“Karena waktunya tidak banyak, kita semaksimal mungkin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk merampungkan revalidasi UNESCO, sebab batas paling lambat penyerahan data revalidasi adalah pertengahan Februari 2025,” kata Azizul.

Lebih lanjut ia memaparkan, ada lima pilar yang harus menjadi landasan utama dalam pengelolaan Geopark Kaldera Toba, yakni meliputi aspek geologi, aspek ekologi termasuk biologi dan konservasi.

Selain itu, aspek ekonomi mencakup pariwisata, ketenagakerjaan dan ekonomi masyarakat lokal, pendidikan termasuk penelitian, pengembangan dan inovasi serta aspek budaya.

Pengembangan geopark sebagai destinasi wisata, misalnya , dipastikan akan dapat memberi efek ganda atau  multiplier effect kepada masyarakat lokal.

Adapun strategi utama yang harus dijalankan pada pencapaian penguatan kelima aspek tersebut adalah berkolaborasi dengan stakeholders, sektor dunia usaha,  BUMN,  pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumut dan tujuh kabupaten se kawasan Danau Toba.

“Kami juga siap  membangun kebersamaan dengan banyak pihak untuk mewujudkan percepatan pengembangan Geopark Kaldera  Toba yang tujuannya menggali keterkaitan antara komponen keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya untuk kepentingan pendidikan, konservasi, dan pertumbuhan perekonomian lokal,” ujar Azizul.  D/Red

Pos terkait