Mendekatkan Ingatan Lapangan Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya Situs Proklamasi

Lapangan Merdeka Medan sebagai Cagar Budaya Situs Proklamasi
Foto:D|Ist

Medan-Mediadelegasi: Lapangan Merdeka Medan kembali menjadi fokus perbincangan. Jumat (28/8) siang, Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Sumatera Utara menggelar Seminar Daring Nasional mengambil topik: ‘Lapangan Merdeka: Sidik Jari Proklamasi Kemerdekaan di Sumatera Dulu, Kini dan Akan Datang’.

Dimoderatori Dra Flores Tanjung MA seorang Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed tahap demi tahap membedah pokok pikiran para pakar sejarawan yang muncul di layar virtual.

Lima pembicara tampil konstruktif sekaliber Dr Yunus Satrio Admadja Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Dr Restu Gunawan MHum Sekjend Masyarakat Sejarawan Indonesia, Isnen Fitri ST MEng DhD Dosen Prodi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik USU, Miduk Hutabarat ST KMS Peduli Lapangan Merdeka, Dr Suprayitno MHum Ketua MSI Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Dr Suprayitno MHum menyajikan makalah ‘Merawat Ingatan, Meneguhkan Pilihan:  Lapangan Merdeka sebagai Situs Proklamasi Kemerdekaan’. Dia menggambarkan Lapangan Merdeka secara administratif, berada di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Petisah. Sebagai alun-alun kota, Lapangan Merdeka dibangun pas di tengah-tengah Kota Medan, dikitari oleh Jalan Bukit Barisan di sisi utara, Jalan Stasiun Kereta Api di sisi timur.

Kemudian Jalan Pulau Pinang di sebelah selatan, dan Jalan Balai Kota di sisi sebelah barat. Di sekitar Lapangan Merdeka juga berdiri bangunan Stasiun Besar Kereta Api Medan, Gedung PP Lonsum, Hotel Grand Aston, Hotel Inna Dharma Deli, Kantor Pos Medan dan gedung-gedung bersejarah lainnya.

Perjalanan sejarah cukup detail disajikan Suprayitno. Termasuk saran meneguhkan pilihan dari beragam peristiwa yang dipandang sangat penting dalam mengawali perjalanan sejarah Republik ini di Pulau Sumatera.

“Pilihan itu ada pada peristiwa Pengibaran Bendera Merah Putih dan Rapat Samudera tanggal 6 dan 9 Oktober 1945 di Lapangan Merdeka. Sampai kapanpun, Lapangan Merdeka akan berkisah bahwa disini telah dibubuhkan sidik jari berdirinya Pemerintahan Republik Indonesia di Pulau Sumatera dan perjalanan panjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Suprayitno.

Menurutnya, sudah sepantasnya Lapangan Merdeka segera ditetapkan sebagai Situs Proklamasi Kemerdekaan di Sumatera. Dari sinilah, pemerintahan Republik Indonesia Provinsi Sumatera diproklamasikan dan diikuti dengan pengumuman pengangkatan 10 pejabat keresidenan dan Walikota di seluruh Pulau Sumatera.

Lapangan Merdeka harus dibebaskan dari proses penghilangan identitasnya sebagai situs Proklamasi Kemerdekaan dan harus dikembalikan fungsinya sebagai Alun-Alun Kota, Ruang Terbuka untuk kegiatan sosial-budaya warga Kota Medan, sebagaimana telah difungsikan sejak masa awal pembangunannya di zaman gemeente Medan dahulu.

Miduk Hutabarat ST dari Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Lapangan Merdeka mengusulkan Lapangan Merdeka Medan sebagai situs Proklamasi. Jadikan keempat sisi lapangan Merdeka menjadi Jalan Soekarno-Hatta. Monumen Perjuangan Nasional disertai adanya Diorama, dibuat Patung Soekarno-Hatta dan Ahmad Tahir, Teuku Moh Hasan & Soegondo.

Dia juga menguatkan agar Stasiun Besar Kereta Api Menjadi Stasiun Besar Merdeka Medan, Rel layang Dasudin, Lokasi Penjualan Buku-buku Bekas di Sekitar Titi Gantung, Penanda Kamar 13 Tempat Menginap Kapten Westerling-di Inna Hotel serta menetapkan TLM Sebagai Situs Proklamasi.

Isnen Fitri ST MEng DhD Dosen Prodi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik USU menyajikan makalah berjudul: Identifikasi Nilai Penting Lapangan Merdeka sebagai Cagar Budaya. Dia mengemukakan kriteria untuk Identifikasi Signifikansi Cagar Budaya Kota Medan.

Antara lain, Memiliki keterkaitan yang kuat dengan peristiwa, tokoh penting (pejuang, politikus, sejarawan, budayawan, penulis, ilmuwan, dermawan dan lain-lain) menjadi bagian penting atau berkontribusi bagi perkembangan Kota Medan.

Memiliki potensi informasi yang akan berkontribusi terhadap pemahaman sejarah dan perkembangan budaya Kota Medan serta dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada masa kini. Memiliki keterkaitan yang kuat/khusus dengan komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki peran dalam sejarah peradaban dan perkembangan Kota Medan serta berpotensi dalam penguatan identitas Kota Medan.

Menunjukkan aspek kelangkaan dari segala sisi kajian baik jumlah dan tipe atau jenisnya. Merupakan sebuah kreasi atau hasil ciptaan dari seorang desainer, arsitek, perencana (planner), pembangun (builder) dan seniman (artist) yang menunjukkan nilai keindahan dan karakter yang spesifik atau mencerminkan pencapaian yang tinggi dari sebuah kreativitas atau teknologi yang berkontribusi menjadi tengaran (landmark) kawasan/kota atau memperkuat karakter kawasan-kawasan bersejarah di Kota Medan. Menunjukkan tradisi lokal yang khusus sebagai yang mewakili identitas lokal atau keberagaman etnis dan budaya serta spiritual yang telah tumbuh dan berkembang selama ini di Kota Medan.

Seminar virtual berlangsung dinamis, membuahkan sejumlah rekomendasi menjadi dasar penguatan tekad mempertahankan Lapangan Merdeka sebagai Situs Proklamasi Kemerdekaan sebagai saksi sejarah perjuangan kemerdekaan di NKRI. D|Red-02

Pos terkait