Medan-Mediadelegasi: Anggota Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan Meryl Rouli Saragih memberikan apresiasi dan dukungan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terutama Polda Sumut yang menyelenggarakan Bhayangkara Mural Festival 2021.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung Polda Sumut menyelenggarakan Mural Festival ,ini merupakan cerminan bahwa polisi tidak abai terhadap isu-isu sosial dan kita tahu mural merupakan wadah bagi Seniman dalam menyampaikan aspirasi kritik sosialnya,” ujar Meryl Rouli Saragih dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/11).
Dia mengapresiasi bahwa polisi membuka ruang sebesar-besar bagi Seniman untuk menyampaikan aspirasi, pendapat serta kritik sosial, lewat mural
“Di sisi lain tentu ini menjadi angin segar bagi pihak kepolisian untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada masyarakat terutama kalangan seniman yang selama ini memang kurang dilirik oleh kepolisian,” ungkap Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan tersebut.
Meryl juga menyampaikan bahwa dalam festival mural ini nantinya Provinsi Sumatera Utara akan mengambil 5 team dan diseleksi lagi untuk diambil 1 Tim untuk mewakili Sumatera Utara
“Saya berharap semoga nanti yang terpilih merupakan Tim terbaik dari Sumatera Utara dan bisa menang ditingkat Nasional. Semoga Sumut juara 1 festival mural yang dilaksanakan oleh Polri,” Harap Anggota DPRD yang dikenal dekat dengan Kaum milenial tersebut.
Sebagaimana diketahui dalam rangka memberi ruang pada masyarakat dalam mengekspresikan karyanya, Mabes Polri dengan menggandeng para seniman menggelar Bhayangkara Mural Festival 2021 yang digelar secara serentak di Indonesia.
“Meski tema kita covid-19, para seniman kita persilahkan untuk membuat Mural kritikan maupun menjelekkan juga tidak masalah. Ini membuktikan bahwa Polri bukan anti kritik. Bahkan Bapak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo berencana akan menjadikan para seniman tersebut sahabatnya,” terang Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs RZ Panca Putra melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu (30/10).
Dikatakan Hadi, bahwa pihaknya juga mengizinkan para seniman untuk menyampaikan pesan-pesan kritik melalui mural yang dibuatnya.
“Ini juga sebagai bentuk harapan Polri dalam memberi ruang pada masyarakat maupun seniman untuk menyampaikan kritiknya selain tema besar kita dalam Penanganan Covid-19,” tandas juru bicara Polda Sumut ini. D|Rel