Melalui kegiatan ini, Sekda menekankan peranan kaum milenial agar mampu berkontribusi menyongsong Samosir sebagai kota kreatif Indonesia yang akan ditetapkan dalam waktu dekat.
“Sistem digitalisasi baik melalui media sosial, website, youtube maupun advertising lainnya akan menjadi kebutuhan wisatawan dan tentunya akan menambah daya dan nilai jual produk asli Samosir,” ucap Jabiat.
Menurutnya, jika dioptimalkan sebaik mungkin, platform digital bisa menjadi ruang transaksi yang cukup besar untuk meningkatkan kapasitas penjualan produk kreatif yang dimiliki.
Pada kesempatan itu, juga menyerahkan bantuan alat-alat kebersihan dari Kemenparekraf kepada para peserta dan para pejabat kabupaten dan desa yang hadir.
Jabiat Sagala mengucapkan terima kasih kepada Kemenparektaf atas terselenggaranya Bimtek Digital Marketing tersebut.
“Kami mengapresasi Kemenparekraf yang telah menyelenggarakan kegiatan Bimtek Digital Marketing bagi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Samosir,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan dan Kerjasama Dinas Pariwisata Samosir, Togar Siboro, mengatakan Kabupaten Samosir memiliki produk kreatif yang tidak sedikit dan bisa dikembangkan semakin maksimal.
“Nah, melalui pelatihan-pelatihan photography pengembangan kreativitas kita langsung di daerah yang memiliki kegiatan ekonomi kreatif akan digali bagaimana mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk kreatif. tak hanya kepada masyarakat Nusantara, tetapi juga masyarakat internasional. Marketing digital tak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga menembus batas ruang negara lain. Ini potensi yang harus terus dikembangkan dan digarap dengan serius,” ucap Siboro. D|Med-24