Mr Muhammad mengaku sangat kecewa atas insiden ini. “Padahal kami meminta tempat itu dengan sangat santun, tapi penggusuran tetap saja terjadi dengan tidak simpatik. Sehingga dua korban jatuh pingsan dan harus dibawa ke Rumah Sakit Siloam,” ujarnya.
Ironisnya, sambung Mr Muhammad, ketika pihak UNHCR dimintai keterangan atas kejadian tersebut seolah masa bodoh. Demikian pihak Pemko Medan dan pihak Polrestabes tanpa respon. “Ini mengenai kebebasan manusia dan hak asasi manusia. Pengungsi tidak boleh beraktivitas serta mendapat pendidikan semestinya,” ujarnya. Mr Muhammad meminta Pemerintahan Indonesia dalam hal ini Pemko Medan lebih tegas lagi kepada UNHCR. “Segera secepatnya mencari solusi untuk penggungsi Afganistan,” tegasnya. D|Red-Tim