Toba-Mediadelegasi: Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Dr. Victor Tinambunan, mengatakan perusahaan perusak lingkungan di kawasan Danau Toba harus ditindak tegas sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.
“Pelaku perusak lingkungan, termasuk di kawasan Danau Toba harus ditindak tegas karena dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan, ” katanya, saat memimpin ibadah dan doa di Gereja HKBP Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Minggu (1/3), seperti dilansir Mediadelegasi dari siaran pers Biro Informasi HKBP.
Ibadah ini dilaksanakan setelah melihat konflik yang terjadi antara warga Nagasaribu Desa Pohan Jae, Kabupaten Tapanuli Utara dengan perusahaan industri bubur kertas PT Toba Pulp Lestari (TPL) pada minggu lalu.
Konflik tersebut terjadi lantaran PT TPL memasang portal di tengah jalan masuk ke ladang masyarakat. Namun setelah video itu viral, TPL membuka portal itu dan membiarkan warga masuk.
Pimpinan tertinggi HKBP itu dalam khotbahnya bertajuk ‘Merawat Alam Tano Batak’, menyerukan pentingnya pengakuan dan perlindungan hak-hak hidup seluruh makhluk.
Pendeta Victor Tinambunan juga menekankan perlunya menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Ia mengungkapkan bahwa kerusakan lingkungan di kawasan Danau Toba terjadi akibat masifnya perambahan hutan.
Dengan demikian, banjir dan longsor kerap terjadi karena alam sudah rusak.