Menurut Pak Advenia, kira-kira lima tahun lalu terjadi longsor di daerah irigasi itu sehingga bangunan irigasi rusak. Namun karena tidak segera ada penanganan dari instanai terkait, longsor semakin melebar hingga merusak lahan warga sekitar 20 meter dengan panjang lebih 1 Km dan kedalaman lebih 20 meter. Air yang mengalir dari hulu menjadi terbuang ke jurang.
“Ini sudah sangat lama terjadi, tapi tidak ada yang mau memberikan perhatian. Kami berharap kiranya ke depan pihak terkait dapat memikirkan nasib petani di desa kami,” ucap Nainggolan yang sebelumnya merupakan pebisnis ikan mas itu. D|Red