Prof Nurhayati Ajak PMII Berkontribusi untuk Kemajuan UINSU Medan

Ketua PW NU Sumut, Marahalim Harahap saat pemotongan tumpeng, menyuap Ketua Ika PMII Sumut Drs H Ance pada Harlah ke 65 PMII di Kampus UINSU Medan, Rabu (23/4). Foto: Ist

Sebab, sambung Marahalim, perbedaan NU dengan yang lain, ada pada adabnya, budaya, sopan santun dan etika. “Sebagai NU harus saling menghormati sesama warga NU,” jelasnya.

Menurutnya, sebagai Nahdliyin, harusnya saling backup. “Ya… membackup dan membesarkan Nahdliyin yang menjadi pejabat,” sebutnya seraya mengatakan, bahwa setiap PMII adalah NU, tapi tidak semua NU itu PMII, harus memahami persamaan banyak petinggi dan tokoh NU yang bukan PMII.

Bonus Demokrasi

Ketua PW Ika PMII Sumut Drs H Ance mengamati perjalanan panjang PMII, bukan sekadar kemampuan berkompetisi.

Menurutnya, Allah menakdirkan PMII dan NU menerima bonus demokrasi sebagai andalan.

“Kompetensi masih di taraf rata-rata. Tapi karena Ibu Rektor UINSU seorang Nahdliyin, memberikan kesempatan kepada PMII untuk bersilaturahmi di gelanggang mahasiswa kampus UINSU ini,” katanya.

Menurut Ance, dia berfikir bahwa NU sudah kembali memiliki UINSU Medan, yang latarbelakang berdirinya didorong NU pada masa lalu demi menampung pendidikan lanjutan dari Pondok Pesantren.

Dia juga menegaskan, para kader dan mahasiswa, PMII bertanggungjawab terhadap kampus masing-masing, karena aset pendidikan itu merupakan ruh perpanjangan tangan napas bangsa dan negara.

“Seluruh kader PMII bagi kami hukumnya wajib ain untuk mempertahankan dan memperjuangkan kualitas dan stabilitas kampus UINSU,” katanya. D|Red-06

Pos terkait