Medan-Mediadelegasi: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) menyatakan puncak peringatan Hari Ulos Nasional se kawasan Danau Toba yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023 diperkirakan akan dihadiri ribuan warga.
“Ribuan warga diperkirakan akan menyaksikan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda dan puncak perayaan Hari Ulos Nasional se kawasan Danau Toba yang digelar KMDT di Pantai Indah Situngkir, Kabupaten Samosir pada tanggal 28 Oktober 2023 mendatang,” kata Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung saat diwawancarai Mediadelegasi melalui sambungan telepon dari Medan, Selasa (24/9).
Menurut dia, perkiraan bakal banyaknya warga yang menyaksikan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda dan puncak perayaan Hari Ulos Nasional 2023 se kawasan Danau Toba tersebut menjadikan perhelatan KMDT tersebut hampir dapat dipastikan yang terbesar sekaligus paling meriah.
Pihaknya berharap kegiatan perayaan Hari Ulos yang sudah masuk kalender tetap KMDT itu dapat dimaknai sebagai wujud kecintaan terhadap ulos sebagai salah satu warisan budaya bangsa dan negara.
Kain tenun ulos yang telah ada sejak 4.000 tahun lalu, awalnya berfungsi untuk menghangatkan tubuh dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk upacara adat masyarakat Batak.
“Kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan ketertarikan dan keingintahuan warga termasuk kalangan generasi muda terhadap ulos,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Edison, KMDT berkomitmen untuk menjadikan semangat Sumpah Pemuda tahun ini sebagai momentum kebangkitan produk kain tenun ulos sekaligus diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.
Ulos merupakan kain tradisional Batak, Sumatra Utara yang menyimbolkan kehangatan, restu, berkat, kasih sayang, dan persatuan.
Keberadaan ulos sebagai kain tenunan khas masyarakat Suku Batak, menurut mantan Ketua DPP KNPI era tahun 1990-an ini, perlu senantiasa mendapat perhatian khusus dan layak diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Sebagai upaya untuk memperkuat pengajuan tersebut, lanjutnya, KMDT bersama instansi pemerintah terkait dan para pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi dengan dilandasi semangat kebersamaan untuk memperjuangkan agar tenun ulos dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh badan organisasi dunia UNESCO.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah ketua panitia penyelenggara puncak Perayaan Hari Ulos Nasional KMDT tahun 2023 Agustan Situmorang, menjelaskan bahwa persiapan acara puncak perayaan Hari Ulos Nasional se kawasan Danau Toba yang tahun ini dipusatkan di Kabupaten Samosir, saat ini sudah memasuki persiapan akhir.
“Hingga saat ini persiapan berjalan lancar dan kami juga sudah mengirimkan undangan resmi kepada para kepala daerah se kawasan Danau Toba, tokoh adat dan tokoh masyarakat. Acara ini nantinya akan dibuka secara resmi oleh Bupati Samosir Vandiko T. Gultom,” ujarnya didampingi Ketua DPD KMDT Kabupaten Samosir Sinta Agnes Mauly Tamba.
Dalam rangka menyemarakkan puncak perayaan Hari Ulos Nasional 2023 di Samosir, pihaknya telah menyusun sejumlah rangkaian acara, antara lain pameran ulos, original Batak Dance, pagelaran martonun dan mossak, fashion show, tarian Tortor massal, narasi asal muasal kain ulon, pameran produk UMKM, dan berbagai acara hiburan. D|Red