Rektor UINSU Berikan Apresiasi dan Luruskan Isu Plagiasi

Rektor UIN Sumut tengah mengenakan kemeja batik
Rektor UIN Sumut tengah mengenakan kemeja batik

“Terlalu mahal martabat UIN Sumut dan aksi mogok makan mahasiswa, hanya karena masalah ini,” tegas Syahrin, sembari mengatatakan, itulah sebabnya dirinya harus turun untuk meluruskan idealisme mahasiswa.

Karenanya, ia meminta semua pihak untuk menghentikan memainkan isu ini sebagai isu plagiasi, karena hanya akan merusak citra UIN Sumut di mata masyarakat. Menurutnya, tidak ada yang perlu dipersoalkan dalam hal ini, karena ini adalah urusan antara dirinya dengan temannya.

“Masih banyak persoalan lain yang perlu kita benahi untuk memajukan UIN Sumut sebagai ‘UIN Kita’. Dan saya mengajak semua yang terlibat di UIN Sumut untuk bersama-sama mewujudkannya,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Sementara, Koordinator aksi Irham Sadani kepada wartawan usai pertemuan menyatakan bahwa pertemuan tersebut, terkait tuntutan aksi mogok makan mereka tentang dugaan plagiasi.

“Kami meminta agar dibentuk tim independen untuk memeriksanya. Jika dugaan itu benar tentu harus ada sanksinya. Tapi jika ternyata dugaan itu tidak benar, maka nama baik rektor harus dipulihkan dari segala tuduhan plagiasi. Kami siap melawan serta pasang badan untuk membela rektor dari pihak-pihak yang ingin menjelekkan rektor dan UIN Sumut, jika dugaan itu ternyata tidak benar. Kami tidak ingin UIN Sumut jelek di luar,” ujar Irham.

Selain itu, Irham juga mengatakan,  pertemuan dengan rektor juga meminta klarifikasi atas adanya tekanan dan ancaman dari unsur pimpinan di UIN Sumut bahwa mahasiswa yang melakukan aksi demo bisa terancam di Drop Out (DO).

Disebutkannya, rektor sangat respon atas apa yang mereka sampaikan. Bahkan, atas nama pimpinan tertinggi UIN Sumut, rektor  menyampaikan permohonan maaf jika ada tindakan dari bawahannya baik Wakil Rektor (WR) maupun Wakil Dekan (WS), yang terkesan menekan mahasiswa yang berunjuk rasa.

Hadir dalam pertemuan itu, WD III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumut Yose Rizal Saragih, lima orang mahasiswa peserta demo mogok makan.  Wakil Rektor III Nispul Khair, WD III, WD III Fak. Syariah dan Hukum Arifuddin.

Untuk diketahui, sebelumnya para mahasiswa telah menggelar aksi mogok makan sejak Senin (29/3) di depan Hotel JW Marriot saat berlangsungnya pertemuan Rakor PTKN BLU se Indonesia selama 2 hari, dan pada Rabu (31/3), mereka kembali melanjutkan aksinya di depan gedung rektorat UIN Sumut, dengan tuntutan agar Menteri Agama RI membentuk tim independen mengusut adanya dugaan plagiasi. D|Med-Dra

Pos terkait