Sambut Ramadan, MDS RA Sumut Ajak Umat Berjihad Putuskan Matarantai Corona

Ketua PW Lembaga Majelis Dzikir Sholawat Rijalul Ansor Sumatera Uara (MDS RA SUMUT) Dedi Hermanto Sitorus SPdI.

Medan-Mediadelegasi: Tinggal hitungan hari lagi Umat Islam akan memasuki Bulan Ramadan. Mari sambut bulan penuh barokah dan pengampunan  itu dengan gembira dan persiapan lahir bathin, serta berjihad memutus mata rantai Covid-19.Hal itu dikatakan Ketua PW Lembaga Majelis Dzikir  Sholawat Rijalul Ansor Sumatera Uara (MDS RA SUMUT) Dedi Hermanto Sitorus SPdI. Sabtu (18/4).

Mari kita jadikan bulan suci romadan momentum saling mendoakan agar covid 19 bisa berakhir, lanjut ustadz yang akrab disapa Dedi dan juga Ketua bidang keagamaan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda PW GP Ansor itu.

Bacaan Lainnya

“Ayo..! kita jadikan puasa  Bulan Suci Ramadan ini sebagai latihan peningkatan diri menjadi hamba muttaqin, serta menahan diri menghindari perdebatan yang tidak penting,” tegasnya.

Dan sebaiknya lagi, terang Dedi, ummat Islam khususnya saling bahu membahu melawan corona dengan mengikuti anjuran pemerintah, para medis, ulama, agar pandemi Covid 19 dapat segera berakhir.

Kembali diingatkannya, Bulan Ramadan bersamaan dengan wabah Pandemi Covid 19, hendaknya umat mencurahkan perhatiannya  secara serius. “Jangan anggap enteng dan jangan terlalu panik serta tetap waspada, apalagi pandemic covid 19 adalah wabah global atau seluruh dunia mengalaminya,” tukas Dedi.  

Menariknya terkait persoalan wabah atau virus Corona, Dedi juga menjelaskan, sesungguhnya wabah pernah terjadi pada zaman nabi, sebagaimana dalam hadist shahih al-bukhari, musnad ahmad, an- nasai dan al –baihaqi. Bahwa suatu ketika Aisyah bertanya kepada Rasulullah saw tentang Ath-Thoun.

Kemudian Rasulullah menjawab Ath-Thoun adalah azab bagi mereka yang dikehendaki oleh Allah dan rahmat bagi orang beriman. Maka, hendaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui segalanya berasal dari ketetapan Allah SWT, kecuali baginya pahala seperti orang mati syahid.

Melalui hadis ini, rinci Dedi, bahwa Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk tetap berada di tempat tinggal selama wabah berlangsung. “Oleh karena itu, diam kita di rumah dimaknai jihad dan menjadi pahala, karena mengikuti perintah Baginda Rasulullah Saw,” ulas ustadz yang punya rekam jejak sebagai qari itu.

Kemudian di sisi medis hadis ini menjadi salah satu dalil utuk memperkuat pendapat para ahli medis, bahwa setiap orang berpotensi menularkan virus walaupun ia tidak memiliki gejala sama sekali.

Lebih mendalam Dedi juga merinci, bahwa pada qawaidul fiqih juga dijelaskan, mencegah kerusakan lebih diutamakan dari pada mencari kemaslahatan (Darul Mapasid Muqoddamun Ala Jalabil Masholih).

Artinya bahwa bersilaturahim itu baik (maslahah) buka puasa bersama, pengajian dan tadarus, salat tarawih, sholat Idul Fitri itu juga baik, tapi  untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19, maka hendaknya kita dahulukan mencegah kemudharatan (kerusakan), jangan sempat virus ini terus menerus menyebar, atau kita bisa berpotensi terkena atau saudara kita lain menyebarkan.

Oleh karena agama dan ulama telah mengajarkan beribadah dalam kondisi udzur, sebagaimana wabah Covid-19  yang terjadi bukan hanya di Indonesia, namun seluruh dunia. “Maka hendaklah kader Ansor, Banser mengajak seluruh kaum muslimin mengikuti imbauan dan fatwa ulama terkait salat tarawih, salat Idul Fitri, buka puasa bersama di rumah saja,” tegasnya.

Namun Dedi juga mempersilahkan, bagi umat Islam yang hendak melakukan salat berjamaah, khususnya di daerah zona hijau. “Silahkan menggunakan atuaran pemerintah yakni seperti menjaga jarak, penyemprotan disinfektan masjid, atau kebersihan masjid terjamin,” urainya.

Terkait mudik Idul Fitri, Dedi mengajak kaum muslimin untuk mengikuti arahan pemerintah yakni untuk tidak mudik, demi upaya memutus penyebaran covid, dan apabila situasi sudah membaik sesuai anjuran pemerintah dan para medis maka silahkan mudik.

Di sisi internal Ansor, Dedi juga mengingatkan, agar kader Ansor maupun Bantuan Ansor Serba Guna (Banser) di Sumatera Utara selalu sigap dan update terkait penanggulangan covid, yaitu mengikuti anjuran pemerintah dan fatwa para ulama, membantu pemerintah mengedukasi masyarakat agar melaksanakan cara hidup sehat, cuci tangan, social distancing, phissical distancing, memakai masker jika keluar rumah dan lain-lain.

Puasa tahun ini, khususn bagi kader ansor  jadikanlah momentum baik untuk peningkatan ibadah, pendekatan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) dengan berdiam di rumah terlebih berdiam juga merupakan ibadah jihad melawan wabah, yakni memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Untuk kegiatan sosial di Bulan Puasa, seperti buka puasa bersama, sahur keliling, takbiran keliling dan lain-lain, hendaknya tahun ini ditinggalkan, sembari menunggu arahan dari pemerintah terkait perkembangan covid 19. “Untuk itu mari kita sambut dan laksnakan ibadah puasa  dengan penuh kekhusukan serta mendoakan agar pandemic covid 19 segera berakhir,” harapnya.

Selain itu, MDS RA Sumut juga meminta kepada pemerintah agar segerakan program atau bantuan dampak Covid 19 kepada masyarakat karna sangat dibutuhkan sekali, baik berupa bantuan dari provinsi, kabupaten bahkan desa yang mendapat perintah dari kementrian desa agar menggunakan dana desa untuk membantu warga dampak covid 19 ini.

“Dan bagi masyarakat yang mampu hendaknya berbagi kepada saudara kita yang lain. Artinya mari lah kita melawan covid 19 di bulan Ramadan ini dengan bahu membahu dan berbagi sampai wabah hilang dari negeri tercinta ini,” tutup Dedi. D|Med-41