Saran Topan Obaja Ginting, FSDA Sumut Harus Miliki Inovasi Implementatif

Kadis PUPR Sumut Topan Obaja Ginting (lima kanan) bersama pengurus dan penasihat FSDA Sumut, usai silaturahmi dan perkenalan, Sabtu (12/4), di HH Cafe & Resto, Polonia Medan. Foto: ist

Medan-Mediadelegasi:Forum Sumber Daya Air (FSDA) Sumatera Utara (Sumut) harus mampu tampil sebagai solusi yang berguna dalam menyukseskan program-program Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution khususnya bagi pengeloaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“FSDA muncul harus bermanfaat dalam mendukung program pemerintah, dan jangan menjadi beban,” tegas Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting, pada silaturahmi dan perkenalan FSDA Sumut, Sabtu (12/4), di HH Café & Restoran, Polonia, Medan.

Menurut Topan, pascaaudiensi sejumlah pengurus FSDA Sumut di ruang kerjanya, dia telah menghadap Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution, tertarik dan menyambut positif kehadiran dan keberadaan FSDA Sumut yang segera akan dideklarasikan itu.

Namun, lanjut Topan Ginting, pelaksanaan deklarasi (pelantikan) dan diskusi panel yang direncanakan FSDA Sumut di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, perlu melakukan penyesuaian dengan ketersediaan waktu Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution kembali dari Dinas luar kota.

Lebih lanjut, Topan Obaja Ginting mengisaratkan sejumlah komitmen dari FSDA Sumut. “FSDA harus mampu menunjukkan inovasi yang implementatif bagi pengelolaan sumber daya air di Sumatera Utara,” sebut Topan Obaja Ginting.

Dia juga menegaskan, jika FSDA hadir dan berperan membantu program pemerintah, itu merupakan hal yang sangat menarik. “Jika niatnya membantu kami, saya memiliki keinginan menjadi bagian dari FSDA Sumut,” ujar Topan.

Lebih lanjut Topan Obaja Ginting menyebut, banyak peluang dan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air. “Kita memiliki sungai yang cukup panjang dengan beragam permasalahan yang cukup kompleks. Tapi ini merupakan asset yang jika terkelola dengan baik sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat,” kata Topan Ginting.

Pengelolaan SDA

Dia mencontohkan keberadaan sungai-sungai yang cukup besar di Kepulauan Nias, tapi kebutuhan air mandi dan minum warga masih menunggu tampungan air hujan. “Sangat miris, bagaimana mungkin dengan air hujan yang asamnya tinggi, mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar Topan.

Pos terkait