Mewabahnya Covid-19 ini telah memaksa para pengelola wisata menghentikan sementara operasionalnya, dalam kondisi ini sangat dirasakan perekonomian masyarakat menjadi lesu.
“Sejauh ini jajarannya terus berjibaku membangun kekuatan di sektor pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong masyarakat supaya lebih peka menggali potensi ekonomi di sektor wisata yang ada di wilayah mereka,” jelas Acep.
“Potensi ekonomi dari pengembangan wisata cukup menjanjikan, potensi-potensi ini harus dikelola dengan maksimal. Baik itu oleh pemerintah desa maupun masyarakat sekitar. Tugas kami adalah mendorong supaya lebih berkembang,” tambahnya.
Acep menambahkan apabila sektor wisata ini bisa dikelola secara maksimal, dipastikan akan berimplikasi terhadap perekonomian warga di desa itu sendiri. “Pihaknya akan terus berupaya membantu mendorong supaya masyarakat bisa mengembangkan seluruh potensi agro bisnis di sektor wisata itu,” imbuhnya.
Menurutnya, selama ini ada beberapa upaya yang telah dilakujan seperti sosialisasi dan pembinaan langsung ke masyarakat. Dimana masyarakat didorong untuk lebih kreatif, dalam hal pengembangan ekonomi kreatifnya.
‘Kami meyakini dengan memaksimalkan peran serta pemerintahan desa dan masyarakat dipastikan akan berdampak pada peningkatan roda perekonomian masyarakatnya. Secara otomatis perputaran uang di desa tersebut juga akan semakin masif,” ujarnya.
“Dari wisata itu akan lahir ekonomi kreatif ditengah masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat pun dipastikan meningkat,” pungkasnya. D/Jbr-Par