Simalungun-Mediadelegasi: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencanangkan gerakan penanaman pohon bersama di 16 lokasi geosite Geopark Kaldera Toba yang tersebar di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba.
Pencanangan gerakan penanaman pohon tersebut ditandai dengan penanaman pohon oleh Penjabat Sekda Provinsi Sumut Effendy Pohan, di Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/6).
Gerakan ini turut diikuti secara serentak oleh instansi pemerintah di kabupaten se kawasan Danau Toba dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT).
Kegiatan penghijauan bersama tersebut bertujuan meningkatkan luas area hijau sekaligus mempertahankan situs warisan geologi (geosite) di taman bumi atau Geopark Kaldera Toba.
Setiap geosite ditanam sebanyak 250 bibit pohon produktif yang terdiri dari pohon buah-buahan seperti mangga, rambutan, kemiri, dan lainnya.
“Geosite bukan hanya sebagai aset pariwisata, namun juga sebagai ruang edukasi, warisan budaya, dan ekonomi,” ujar Effendy Pohan.
Apabila dikelola dengan baik, pihaknya memastikan setiap geosite bisa membuka lapangan kerja, memperkuat identitas lokal dan meningkatkan daya saing daerah.
Effendy mengatakan, ditetapkannya Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 2020 adalah suatu tonggak sejarah.
Pengakuan ini, lanjutnya, tentunya membawa harapan besar sekaligus tanggung jawab besar.
“UNESCO tidak sekadar menetapkan kawasan ini sebagai geopark, tetapi juga menempatkan kita dalam revalidasi setiap empat tahun sekali.
Artinya, keberhasilan status Geoparko Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark ini tidak bersifat permanen, sehingga harus terus dijaga, dikembangkan dan dirawat dengan serius dan kolaboratif.