
Lebih lanjut, Ia mengatakan, meski sedang dirumahkan atau telah di PHK, diharapkan para peserta pelatihan ini.
“Nantinya mereka mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kembali perekonomian mereka dengan merintis sebagai wirausaha,” jelas Bupati.
Sementara, Kadisnakertrans Purwakarta Bapak Titov Firman melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Tuti Gantini mengatakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui terapan teknologi tepat guna ini, memberikan pelatihan kepada karyawan yang terkena PHK karena dampak pandemi, berupa pelatihan menjahit dan sablon.
“Sementara ini, dari 1.091 orang karyawan korban PHK yang tercatat pada dinas kami. Baru sekitar 560 orang yang kita ikut sertakan dalam pelatihan ini pada beberapa tahap dan lokasi,” jelasnya.
Menurut Tuti, Disnakertrans tetap konsen pada pengangguran dan tenaga kerja terdampak pandemi dan menjadi korban PHK.
“Dengan harapan meski terkena PHK, namun tetap punya keahlian dan bisa punya usaha sendiri,” kata Tuti. D|Adv