Samosir-Mediadelegasi: Tudingan money politic (Politik Uang) terhadap Pasangan Calon Bupati Samosir, Vandiko Timoteus Gultom-Martua Sitanggang (Vantas), yang dilontarkan Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Siaful Hidayat, disikapi tegas koalisi partai pengusung Vantas.
Salahsatunya adalah, Anggota DPRD Kabupaten Samosir Polma Gurning yang juga Ketua dari Fraksi Partai Nasdem angkat bicara atas tudingan money politic terhadap pasangan Vantas, pada Pilkada 2020.
“Apa dasarnya menuding money politic, mana buktinya, bagaimana mungkin pasangan Vantas melakukan politik uang, apalagi dengan jumlah yang sebanyak itu, janganlah asal melakukan tuduhan,” ungkap Polma.
Dia menjelaskan kemenangan Vandiko-Martua murni atas keinginan masyarakat Samosir tanpa unsur paksaan, “Pasangan Vantas menang atas kecintaan masyarakat, mereka ingin perubahan Samosir lebih baik, kita bisa lihat sendiri faktanya dilapangan pada saat Vandiko sembangi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Polma Gurning, 17 orang Anggota DPRD Samosir dari Partai pengusung adalah koalisi besar yang sangat serius untuk memenangkan pasangan Calon Bupati Vantas.
Tidak hanya itu, Vandiko juga sudah hampir 2 tahun sosialisasi yang secara langsung mengunjungi warga di 128 desa dan 6 Kelurahan se-kabupaten Samosir. “Ini membuat mesyarakat yakin akan keseriusan Vandiko hadir untuk membangun Samosir,” ungkapnya.
Menurutnya kemungkinan untuk melakukan kecurangan sangat minim, karena disetiap desa dilakukan pengawasan. “Jadi sangat tidak mungkin ada money politik, karena kita tau disetiap desa ada petugas Bawaslu yang mengawasi, selain Bawaslu warga pendukung dari pasangan lain juga tidak mungkin tinggal diam jika melihat itu terjadi,” jelasnya.
Kendati demikian, Polma Gurning berharap jika punya bukti demikian disampaikan saja kepada penegak hukum, “Namun ketika memiliki bukti yang akurat, langsung saja disampaikan kepada pihak yang berwenang agar semuanya jelas,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, Kamis (10/12/2020), Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, ada dugaan money politik di 2 daerah yang menyebabkan calon yang diusung PDI Perjuangan kalah.
Untuk Kabupaten Samosir, Djarot menilai terlalu unik, soalnya pihak lawan diduga mengeluarkan uang Rp100 milliar lebih. Uang tersebut diduga untuk praktik money politik.
“Bahkan, yang saya dengar ada itu yang sampai 1 juta per orang,” jelas Djarot. Kata Djarot, berdasarkan laporan masyarakat tersebut PDI Perjuangan melakukan investigasi. Dua utusan ke Tanah Karo dan Kabupaten Samosir. D|Sam-59