“Ulama yang kita maksud adalah ilmuwan ulul albab yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu alam, serta ilmu sosial humaniora dengan pendekatan transdisipliner,” kata Saidurrahman.
Disampaikan juga, jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 474 orang. Dengan rincian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 74 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 58 orang, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam 11 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 31 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 230 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 16 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 26 orang, Fakultas Ilmu Sosial 9 orang, dan Pascasarjana 19 orang.
Menteri Agama RI Fachrul Razi mengatakan peran perguruan tinggi negeri Islam seperti UIN memiliki tantangan yang berat pada era pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, peran UIN sebagai universitas yang mengusung integrasi keilmuan agama dan sains semakin dinanti masyarakat.
“Yang menggembirakan kita semua adalah pandemi ini membuat UIN-UIN semakin inovatif, kreatif, dinamis dan progresif,” ujar Fachrul Razi.
Ketua Dewan Penyantun UINSU H Anif mengapresiasi UINSU yang terus berkembang hingga saat ini. Menurutnya fungsi UIN sebagai tempat yang melahirkan ulama yang intelektual harus tetap dijaga, serta menjadi tempat masyarakat mencari jawaban dalam persoalan hidup yang harus tetap dipelihara.
“Perkembagan UINSU dalam beberapa dekade ini sangat pesat. Hari ini dapat dilihat dari penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi, bertambahnya guru besar, doktor, hingga perkembangan sarana dan prasarana yang semakin lengkap dan semakin baik,” kata Anif.
Presiden Alumni UINSU Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk atau Tuan Guru Batak (TGB) mengatakan para alumni yang tersebar di seluruh penjuru negeri dan mancanegara siap mengabdi dan berkontribusi untuk bangsa dan negara. “Terlebih alumni UIN hadir sebagai pencerah umat dan perekat bangsa,” katanya.D|Med-54