Tragedi di Perbatasan, Serangan Udara Thailand Renggut Nyawa Kepala Biara Kamboja

Serangan Jet Tempur Thailand Tewaskan Kepala Kuil Buddha Kamboja, 5 Luka. (Foto : Ist.)

Phnom Penh-Mediadelegasi : Sebuah serangan udara oleh Angkatan Udara Kerajaan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, pada Jumat (25/7/2025) telah menewaskan seorang kepala biara di sebuah kuil Buddha dan melukai lima warga sipil lainnya. Insiden ini kembali menyoroti konflik perbatasan yang telah berlangsung lama antara kedua negara di sekitar Kuil Preah Vihear.

 

Menurut laporan Khmer Times, jet tempur Thailand menembakkan rudal ke lokasi yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Serangan terjadi di daerah perdesaan Distrik Trapaing Prasat, dekat salah satu zona sengketa perbatasan. Para korban, termasuk kepala biara yang identitasnya belum diungkapkan, dilaporkan terjebak dalam baku tembak saat serangan terjadi.

 

Bacaan Lainnya
Wakil Gubernur Provinsi Oddar Meanchey, Met Measpheakdey, mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan keprihatinannya atas jatuhnya korban sipil. Ia menekankan perlunya penyelesaian damai atas konflik perbatasan yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. Pemerintah Kamboja telah mengecam keras serangan tersebut dan menuntut pertanggungjawaban pihak Thailand.

 

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama dan berpusat pada Kuil Preah Vihear, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang berasal dari abad ke-11. Ketidakjelasan perbatasan, yang berakar pada peta tahun 1907 peninggalan penjajahan Prancis, menjadi pemicu utama konflik ini.

 

Peta tahun 1907 tersebut menjadi sumber perselisihan karena Kamboja mengklaim sejumlah wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear berdasarkan interpretasi mereka terhadap peta tersebut. Meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 1962 memutuskan bahwa Kuil Preah Vihear berada di wilayah Kamboja, Thailand tetap berpendapat bahwa keputusan tersebut tidak menyelesaikan seluruh sengketa wilayah di sekitarnya.

 

Ketegangan di perbatasan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan insiden penembakan dan pelanggaran perbatasan yang sering terjadi. Kejadian terbaru ini menunjukkan betapa rawannya situasi di wilayah tersebut dan pentingnya upaya diplomasi untuk mencegah eskalasi konflik.

 

Kedua negara telah berulang kali melakukan negosiasi untuk menyelesaikan sengketa perbatasan, namun belum mencapai kesepakatan yang memuaskan. Kejadian ini diperkirakan akan semakin memperumit upaya perdamaian dan meningkatkan ketegangan antara Thailand dan Kamboja.

 

Komunitas internasional menyerukan agar kedua negara menahan diri dan mencari solusi damai melalui dialog dan negosiasi. Penting bagi kedua negara untuk menghormati kedaulatan satu sama lain dan menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan korban jiwa dan memperburuk situasi di perbatasan. D|Red.