Medan –Mediadelegasi: Masa PandemiCovid-19, bagi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tampaknya bukan menjadi penghalang dalam menjalankan proses akademik atau kegiatan belajar-mengajar. Bahkan terbilang menjadi spirit atau motivasi bagi Perguruan Tinggi Swasta itu untuk terus berbenah di tengah-tengah tantangan global bencana nonalam itu.
Buktinya, wisuda yang merupakan puncak dari kegiatan akademis untuk peneguhan dan pelantikan bagi mahasiswa, terlaksana dengan sukses. Menariknya lagi, prosesi yang disebut dengan Wisuda Konvensional Terbatas itu, tak mengurangi esensinya meski beberapa seremonialnya dikurangi.
Kemudian, kegiatan belajar-mengajar Dalam Jaringan (Daring) di kampus yang berpusat Jalan Sisinga Mangaraja tersebut juga terbilang sukses. Tak hanya itu, di tengah pandemi, kampus yang dinakhodai Rektor Dr Yanhar Jamaluddin MAP bertekad untuk mencapai Akreditasi A.
“Wisuda kali ini kita sebut Wisuda Konvensional Terbatas dimana prosesinya mengikuti protokoler. Peserta diwajibkan pakai masker dan Alat Pengaman Diri (APD),” Kata Rektor UISU Yanhar Jamaluddin MAP usai pelaksanaan wisuda UISU Periode II sesi pertama di Auditorium UISU Selasa (11/8)
Lebih lanjut dikatakan, beberapa rangkaian acara dikurangi, bahkan begitu selesai peserta tidak lagi duduk di tempat tapi langsung ke luar ruangan “Jumlah peserta 763 dibagi 4 sesi demi pengetatan protokoler kesehatan wisuda. Alhamdulillah, wisuda berjalan dengan baik dan tanpa gangguan,” katanya.
Selanjutnya rektor menjelaskan, sejak maret 2020 yang lalu, pembelajaran dilaksanakan dengan daring. Di sini dikembangkan satu metode pembelajaran jarak jauh kita sebut dengan sistem pembelajaran jarak jauh e-learning, dengan pembelajaran ini mahasiswa dan dosen menyelenggarakan kegiatan pembelajaran satu aplikasi yang sama.
“Dari aplikasi jarak jauh itu kita sebagai penyelenggara akademis bisa mengontrol apakah dosen melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, begitu juga mahasiswa dan kita juga mengetahui tingkat keberhasilan dan ketercapaian belajar pada mahasiswa,” rinci Yanhar.
Untuk kegiatan tatap muka, terang Yanhar, kita belum bisa melakukan secara normal, namun kegiatan yang sifatnya penelitian di laboratorium yang mengharuskan datang tetap kita bolehkan, tapi harus tetap mematuhi protokoler kesehatan.
Dalam kegiatan proses Praktik Kerja Lapangan (PKL) kita lakukan lewat penelitian sekunder. “Kegiatan di lapangan diatur agar lebih terbatas pengumpulan massa tidak boleh dari 10 orang tetap mengedepankan protokoler kesehatan,” tandasnya.
Dia juga menjelaskan, sebagai persiapan untuk meraih akreditasi A, UISU akan melakukan tata kelola manajemen akademik dan administrasi secara lebih baik. “Menyiapkan sarana dan prasarana yang representatif, serta semakin meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian para dosennya,” ucap rektor seraya menegaskan, Insha Allah sembilan standar bagi akreditasi tersebut akan dipenuhi dengan baik.
Rektor Juga mengungkapkan, bahwa raihan akreditasi A tersebut, juga tidak terlepas dari jumlah guru besar yang ada di universitas tersebut. “Jadi Guru Besar yang ada di sini juga menjadi penilaian salah satu raihan akreditasi A tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, prosesi wisuda UISU melantik 763 wisudawan yang dilakukan secara tatap muka. Hadir dalam pelaksanaan wisuda itu, Ketua Pembina T Hamdi Oesman Delikkan Alhaj, Sekretaris Umum Pengurus Yayasan, Indra Gunawan SP.
Kepala LLDDikti, Prof. Dian Armanto, MPd, MA, MSc, PhD yang memberikan sambutan secara daring/virtual berharap tahun depan UISU peroleh akreditasi A dan semakin berjaya. “UISU satu-satunya PTS di Sumut yang banyak guru besarnya,” ungkapnya optimis.
UISU, kata Prof Dian, selalu lulusan yang berkualitas dan profesional. “Setidak lulus dari UISU akan menjadi orang sukses, menjadi manusia bertanggungjawab,” ujarnya. Kepala LLDikti itu juga sangat berharap, para lulusan UISU untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtua yang selama ini telah berkorban. Kunci kesuksesan itu juga terletak pada doa kedua orangtua.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Senat Prof. Djohar Arifin, MA meminta lulusan UISU untuk mengusai bahasa asing agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, disamping juga menguasai teknologi komunikasi.
“Di era 4.0 perkembangan teknologi komunikasi semakin cepat, dan telah mengubah segala-galanya menjadi lebih kompetitif,” kata Djohar Arifin yang juga anggota DPR RI seraya mengharap para lulusan UISU terus menambah ilmu pengetahuan dengan memperbanyak membaca.
“Covid-19 ternyata juga membuat semuanya jadi berubah, termasuk mengubah sistem belajar dari tatap muka selama ini menjadi yang berhubungan dengan teknologi komunikasi yakni secara Daring,” ucapnya.
Djohar Arifin yang juga anggota Komisi X DPR RI ketika ditanya wartawan meminta Mendiknas tidak salah langkah dalam melihat perguruan tinggi, terutama dalam menghasilkan lulusan siap kerja. Menurutnya perguruan tinggi tugasnya adalah membangun peradaban bukan menghasilkan lulusan yang siap kerja atau dapat kerja. D|Med-41.