Inkaregar dalam “Sahra” Karya Pamungkas di FBS Unimed Bikin Merinding

Seniman Lukis asal Belanda Carla Martens dan suaminya Hugo berfoto wawancara bersama Inkaregar (tengah) didampingi ibunya Nurhafsah Ritonga, pemandu Rudi Surya Dharma, usai pementasan karya seni "Sahra", di Taman Budaya Medan, Kamis (18/12). Foto: D|marulias

Medan-Mediadelegasi: Judulnya “Sahra”, kisah hamparan gurun pasir menjadi saksi bisu tentang manusia yang terdampar, lusuh tak berdaya, haus dan lapar di tengah peperangan dunia yang tak kunjung reda. Mereka merindukan keadilan dan rasa kemanusiaan.

Itulah sepotong deskripsi karya, memecah haru dan sedih di ruangan utama Taman Budaya Medan, di Jl Perintis Kemerdekaan, Medan, Kamis 18 Desember 2025.

“Hampir dua bulan lebih saya mempersiapkan karya musik ini, mulai dari pembuatan partitur, penyiapan para pemain, latihan bersama dengan pemain drum, bass, gitar dan saxophone,” kata Ulisah Inkamelia Putri Siregar, akrab disapa Inkaregar yang langsung tampil dengan saxophone dan vokal lirik berbahasa Arab ini.

Bacaan Lainnya

Karya mengisahkan sekelompok manusia di ujung napas, merupakan karya pamungkasnya jelang akhir penyelesaian studi, wanita kelahiran Bandarkhalipah, 10 Juni 2005 ini sejak kuliah di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Prodi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan (Unimed), angkatan Tahun Masuk 2022.

“Selepas pementasan karya seni ini, saya fokus konsentrasi menyelesaikan skripsi dengan penelitiannya nanti di RS Jiwa Profesor Idrem, Padangbulan, Medan. Insya Allah semua matakuliah clear berharap selesai dalam masa tujuh semester saja,” sebut Inkaregar optimis.

Guru Seni Budaya SMA Sinar Husni ini akan lebih fokus dengan kariernya sebagai guru dan les private musik dari rumah ke rumah. “Insya Allah ada rezeki saya berencana melanjutkan studi ke Pascasarjana dalam keilmuan musik, biar linear,” tekadnya.

Putri bungsu dari dua bersaudara buah perkawinan H Maruli Agus Salim SAg dan Nurhafsah Ritonga SPdI ini sudah mengenal dan mempelajari musik sejak Kelas 1 SD.

Pos terkait