Advokasi Percepatan Perbaikan dan Pelengkapan Prasarana dan Sarana pada 16 Geosite Toba Caldera UNESCO Global Geopark Menjelang Revalidasi 2025

Advokasi Percepatan Perbaikan dan Pelengkapan Prasarana dan Sarana pada 16 Geosite Toba Caldera UNESCO Global Geopark Menjelang Revalidasi 2025
Dr.Wilmar Eliaser Simanjorang, M.Si saat tampil sebagai pembicara dalam Konferensi Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba Unesco Global Geopark 2025. di Hotel Khas Parapat, Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Selasa (8/7) lalu. Foto: dok-pribadi

Rekomendasi Prasarana dan Sarana Menurut UNESCO

Sebagai acuan, UNESCO merekomendasikan unsur-unsur prasarana dan sarana berikut pada setiap tapak gegeopark.

Bacaan Lainnya

– Aksesibilitas yang lancar menuju setiap geosite dengan jalan yang layak dan transportasi yang memadai.

– Ketersediaan air bersih yang sehat untuk konsumsi dan kebutuhan pengunjung.

– Fasilitas toilet yang bersih, memadai, dan mudah diakses.

– Galeri untuk menampilkan geoproduk hasil desa setempat guna mendukung ekonomi lokal.

– Kafe atau fasilitas konsumsi yang melayani kebutuhan wisatawan.

-Parkir yang baik dan aman untuk kendaraan pengunjung.

– Lingkungan yang sehat dan terjaga kebersihannya dari polusi dan sampah.

-Tanda petunjuk yang jelas dan informatif sebagai panduan wisatawan.

Revalidasi saat Ini di 16 Geosite TC-UGGp Menjelang Revalidasi:

Berdasarkan pemantauan terkini, kondisi prasarana dan sarana di 16 geosite TC-UGGp belum sepenuhnya memenuhi standar tertersebu

-Aksesibilitas sebagian besar geosite sudah dapat diakses, namun beberapa masih sulit dijangkau dengan kendaraan umum dan terdapat jalan yang kurang layak.

– Air bersih tersedia di pusat-pusat pengunjung utama, tetapi belum merata ke seluruh tapak dan perlu peningkatan pengelolaan kualitas air.

– Toilet sudah ada di lokasi utama, tetapi kebersihan dan ketersediaannya di beberapa titik masih kurang memadai.

–  Galeri geoproduk baru terdapat di beberapa geosite, sehingga potensi pemberdayaan ekonomi masyarakat belum optimal.

–  Kafe terbatas pada area tertentu dan belum mengedepankan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata.

– Parkir memadai namun kurang terorganisasi dengan baik, terutama pada masa puncak kunjungan.

–  Lingkungan dan kebersihan masih menjadi tantangan, dengan pengelolaan sampah yang harus ditingkatkan secara signifikan.

– Tanda petunjuk sudah dipasang, namun perlu penambahan informasi yang lebih lengkap dan visual yang menarik.

Perbandingan dengan Geopark Internasional:

– Geopark internasional seperti Jeju Island (Korea Selatan), Zhangjiajie (Tiongkok), dan Lake District (Inggris) menunjukkan bahwa kualitas prasarana dan sarana yang lengkap serta terkelola baik berkontribusi besar terhadap kepuasan pengunjung dan keberlanjutan geopark.

-Keberhasilan mereka terletak pada integrasi fasilitas, pengelolaan lingkungan yang ketat, serta keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan produk dan jasa wisata.

Rekomendasi dan Tindakan Segera
Untuk menjamin keberhasilan revalidasi TC-UGGp dan pelayanan optimal kepada pengunjung, kami mengadvokasi agar pengelola Geopark Toba segera melakukan:

1. Perbaikan akses jalan dan pengembangan transportasi untuk menjangkau semua geosite dengan mudah.
2. Peningkatan kualitas dan ketersediaan air bersih di seluruh tapak geopark.
3. Penyediaan dan pemeliharaan toilet yang bersih dan memadai di semua geosite.
4. Pengembangan galeri geoproduk secara merata sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
5. Penambahan fasilitas kafe dengan promosi kuliner lokal untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
6. Pengaturan parkir yang terorganisasi dan aman, terutama pada musim kunjungan tinggi.
7. Pengelolaan lingkungan dan kebersihan secara menyeluruh, termasuk pengelolaan sampah yang efektif.
8. Penambahan tanda petunjuk yang informatif dan mudah dipahami, dengan penggunaan bahasa lokal dan internasional.

Kesimpulan
Keberhasilan revalidasi TC-UGGp sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur dan fasilitas pendukung di setiap geosite. Oleh karena itu, percepatan perbaikan dan pelengkapan prasarana dan sarana menjadi prioritas utama.

Langkah ini tidak hanya mendukung pencapaian standar UNESCO, tetapi juga memastikan pengalaman wisatawan yang nyaman, aman, dan berkesan serta memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal.

Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi secara intensif demi masa depan TC-UGGp yang lebih baik dan lestari.***. (Penulis adalah Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia/Pegiat Lingkungan).

 

 

Pos terkait