Percut Seituan-Mediadelegasi: Kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena telah dianugerahi kekuatan untuk menuntaskan ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya selama Ramadan.
Setiap kali selesai menuntaskan suatu ibadah, seorang mukmin yang baik akan berharap-harap cemas. Berharap ibadahnya diterima oleh Allah. Dan cemas, jangan-jangan ibadah yang telah dilakukan tidak diterima oleh-Nya.
Itulah antara lain petikan khutbah idul fitri yang akan disampaikan Alustadz Muhammad Ali Hasibuan, MPdI (foto), Minggu (24/5), di Masjid Suhada Komplek Perumahan Perhubungan, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
Alustadz Muhammad Ali Hasibuan mengatakan kaum muslimin menjadikan harapan untuk memotivasi diri untuk terus melakukan ibadah sehingga bisa menghimpun bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat.
Sedangkan kecemasan dan kekhawatiran, katanya, akan mendorong seorang mukmin untuk terus beribadah, karena ia tidak tahu ibadah mana yang diterima oleh Allah SWT. “Apakah ibadah yang telah dikerjakan ataukah ibadah yang akan dilaksanakan,” katanya.
Dikatakan, setelah hak-hak Allah kita tunaikan selama Ramadan melalui rangkaian ibadah kita lakukan, tibalah kini waktu untuk memenuhi hak-hak sesama hamba.
“Hari raya adalah salah satu momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan persaudaraan sesama muslim dan sesama anak bangsa,” ungkapnya.
Silaturahmi Musim Pandemi
Musim pandemi Covid-19, janganlah menghalangi kita untuk bersilaturahmi. Karena silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika tidak memungkinkan dengan bertemu fisik, maka bisa diganti dengan pertemuan secara daring.
“Silaturahmi juga dapat dilakukan dengan saling bertegur sapa dan menanyakan kabar melalui sambungan telepon. Di musim pandemi covid-19 ini, kita memang dianjurkan untuk menjaga jarak fisik. Akan tetapi jarak sosial tidak boleh renggang. Jarak persaudaraan harus tetap dekat. Jembatan penghubung antar kerabat harus tetap dibentangkan,” imbaunya.
Mengutip Shahih Ibn Hibbban dari hadits Abu Hurairah ra, ia berkata: Wahai Rasulullah, beritahulah aku tentang sesuatu yang jika aku kerjakan, maka aku akan masuk surga. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Berikanlah makanan, sebarkanlah salam, sambunglah tali silaturahmi dan lakukan shalat malam ketika orang-orang tidur, maka engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Hibban)
Musim pandemi jangan sampai membuat kita memutus tali silaturahmi. Jangan sampai keluarga dan kerabat kita, merasa kita tinggalkan dan kita abaikan. Walaupun di masa pandemi, kita tetap jaga hubungan baik dengan mereka. Kita jaga hubungan baik itu dengan cara membantu mereka di kala mereka butuh bantuan. Kita beri utang mereka jika butuh utangan. Kita kunjungi mereka jika memungkinkan.
Disarankannya, agar sesama kita jangan menunggu mereka berbuat baik kepada kita lalu kita balas kebaikan mereka. “Jangan tunggu mereka mengunjungi kita lalu kita balas kunjungan mereka. Jangan tunggu mereka menyapa duluan lewat sambungan telepon baru kemudian kita balas menyapa. Kita dahului mereka dengan itu semua. Karena ini adalah kebaikan yang pahalanya besar,” katanya.
Alustadz Muhammad Ali Hasibuan mengajak agar menjadi orang yang pertama kali melakukannya. Kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Menyambung silaturahmi adalah salah satu kewajiban dan memutus silaturahmi termasuk salah satu dosa besar. D|Red-02
TONTON JUGA: Tausyiah anak kampung, sebab sebab musibah datang