Kata Uba, Mey juga telah memberikan uang panjar sebesar Rp600 ribu, namun bukti identitas diri itu tak kunjung ia dapat kan.
Suami Mey, Herman Sibarani, menjelaskan bahwa mereka sangat membutuhkan KK dan KTP, termasuk untuk anak-anak mereka yang kesulitan masuk sekolah.
Uba pun mengungkapkan janjinya memberikan pendampingan kepada Mey dan keluarganya hingga ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan.
Uba Pasaribu menegaskan komitmennya dalam membantu warga miskin yang tidak memiliki identitas kependudukan. Dia berharap adanya perhatian dari pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat dalam mengurus identitas kependudukan mereka. D|Red