Arnita Turnip Menamatkan gelar S2 Di Istanbul University Turki

Memakai Ulos Batak yang diberikan Oleh (Generasi Muda Turnip Indonesia)GMTI di Bahu kanan nya dan memegang Ijazah S2 nya |sumber IG. Arnita Turnip

Medan-Mediadelegasi:Sulung dari empat bersaudara ini bernama Arnita Rodelina Turnip. Wanita berdarah Batak dari Desa Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun ini dalam melangkah berpantang surut demi menggapai cita-cita.

Jelang  keberangkatannya 12 September 2022 silam,untuk kuliah S2 ke Istanbul University Turki, wanita bermarga Turnip buah perkawinan Deliansen Saragih Turnip dan Lisnawati Manik.

Arnita Turnip Jebolan Fakultas Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB)  telah selesai menamatkan gelar S2 nya di turki dengan Gelar MBA, pada minggu lalu Rabu(10/1),dilihat dari unggahan akun instagram pribadinya, Arnita Turnip memposting kelulusannya dengan postingan Fhoto Dengan bangga memakai Ulos Batak yang diberikan Oleh (Generasi Muda Turnip Indonesia)GMTI di Bahu kanan nya menandakan identitas budaya batak tidak dia tinggalkan walau sedang berada di negara lain,sembari memegang Ijazah S2 nya.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana disampaikan pemberitaan terdahulu, Arnita Rodelina Turnip berhasil lolos seleksi pada Departemen Internasional Management Istanbul University Turki. Dia berada pada rangking 15 besar dari 2.800 pendaftar, menjadi satu dari 30 orang terbaik dari seluruh dunia serta dinyatakan lulus tanpa syarat. “Alhamdulillah, saya lulus melalui jalur beasiswa yang disediakan oleh sebuah perusahaan campany di Istanbul, Turki,” katanya.

Istanbul University merupakan universitas negeri pertama di Turki dan merupakan School of Bussines yang telah memiliki Sertifikat AA CSB. Lulusan Departemen International Management Istanbul University memperoleh Sertifikat yang telah diakui secara internasional sehingga mudah untuk mendapatkan pekerjaan di negara-negara di seluruh dunia.

Di Balik Cerita.

Tahun 2022 yang lalu Arnita Turnip sempat menyambangi kantor redaksi mediadelegasi.id, sebelum berangakt ke Turki, disana dia mendapat Poda atau pesan dari sesama marga Turnip, Kala itu Pandapotan Turnip, Ketua Umum GMTI mengungkap falsafah Turnip, “si sada anak, si sada boru”. “Jadi tak mengenal si sada agama. Turnip juga banyak yang muslim, karena agama itu merupakan pilihan sehingga kekompakan dan silaturahmi harus terus terjalin dan menjadi semangat bagi Arnita,” urai Pandapotan Turnip.

Baik R Turnip, P Turnip, Pandapotan Turnip, Julius Turnip maupun Mandalasah Turnip, boru dan bere yang hadir dalam Paborhatkon Arnita Rodelina Turnip itu berpesan, agar senantiasa menyertai perjuangan pendidikan Arnita dengan doa dan jangan meninggalkan ibadah. “Ya… tentunya sebagai muslimah, jangan meninggalkan salat yang lima waktu. Perbedaan keyakinan dengan kami, jangan sampai melunturkan silaturahmi dalam marga,” harap mereka.aDi penghujung poda atau nasihat, para sepuh Turnip mengingatkan Arnita agar memahami bahwa telah mentradisi di Marga Turnip, memegang teguh keyakinan. Karenanya, sebut R Turnip, saatnya nanti tiba carilah pasangan yang moderat, agar silaturahmi tetap terjaga sebagai pomparan Raja Turnip.

Pada saat yang sama GMTI dan sepuh Pomparan Raja Turnip, Menyematkan Ulos Batak kepada Arnita berharap akan menjadi kenangan kedekatannya dengan komunitas Turnip.D|red