Medan-Mediadelegasi: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dengan hujan instensitas sedang hingga tinggi, angin kencang bahkan putingbeliung, petir dan kilat terjadi sepekan ke depan di wilayah Sumatera. Bahkan untuk wilayah Aceh dan sebagaian wilayah Banten perlu siaga banjir hingga Senin 10 Oktober 2022, hari ini.
“Cuaca ekstrem ini terjadi di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten hingga 15 Oktober 2022, hingga ke Pulau Jawa dan kawasan Indonesia Timur,” ungkap Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD, Kepala BMKG Indonesia, Sabtu (8/10), dalam konferensi pers disiarkan secara zoom virtual dan live streaming di kanal Youtube Info BMKG: https://youtu.be/i-k5Q2NPgLg.
“Fenomena bentukan awan akibat suhu muka air laut yang relatif lebih dingin dari normalnya di Samudra Hindia dengan suhu permukaan di perairan Indonesia yang relatif hangat berpotensi menjadi penyebab curah hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.
BACA JUGA: Dampak Cuaca Ekstrem, Kapal Kayu Penyeberangan Simanindo-Tiga Ras Ditutup
Peringatan dini cuaca ekstrem ini merupakan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia terkini. “Dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” kata Dwikorita.
Dwikorita Karnawati menjelaskan, pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin, gelombang atmosfer Madden Jullian Oscillation, gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin cukup berpengaruh dalam meningkatkan peluang cuaca ekstrem ini.
Menurutnya, suhu permukaan air laut yang anomali saat ini sangat berkontribusi terhadap bentukan awan cumulonimbus mencapai 75 persen bahkan lebih, yang dapat berpotensi mengganggu penerbangan di atas Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Suluh, Laut Filipina, Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa, hingga Barat Pulau Sumatera, sebagai kecil Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
Dia juga menyebutkan, potensi gelombang tinggi di wilayah laut Indonesia mencapai empat meter dapat menghambat pelayaran dalam sepekan ke depan di wilayah perairan Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Seumelu, Kepulauan Mentawai, hingga ke Laut Natuna.