Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sementara kurang lebih enam menit 53 detik.
Dampak erupsi juga dirasakan pada sektor transportasi udara, dengan beberapa maskapai membatalkan penerbangan dari dan menuju tiga bandara di Pulau Flores. Masyarakat yang terdampak hujan abu disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu terhadap sistem pernapasan.
BNPB bersama Badan Geologi Kementerian ESDM terus memantau aktivitas vulkanik secara intensif dan memastikan bahwa pembaruan informasi akan terus disampaikan secara berkala. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan dalam fase tanggap darurat ini.
Pemerintah meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya. Dengan upaya penanganan yang intensif dan terpadu, diharapkan kebutuhan pengungsi dapat dipenuhi dengan baik