Medan-Mediadelegasi : Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) memperkuat koordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Langkah kesiapsiagaan ini juga diperkuat dengan alokasi dana bantuan sebesar Rp3,5 miliar dari Pemerintah Provinsi Sumut untuk mendukung BPBD daerah.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (8/10/2025).
Fokus utama kerja BPBD ada pada tiga hal, yakni kesiapsiagaan, penanganan saat terjadi bencana, serta penanganan pascabencana. Saat ini, yang kita antisipasi adalah bencana hidrometeorologi basah seiring masuknya musim penghujan, jelas Tuahta.
Instruksi ke Daerah dan Edukasi kepada Masyarakat,
BPBD Sumut telah meminta seluruh bupati dan wali kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih tangguh menghadapi bencana. Selain bantuan dana, Pemprov Sumut juga memastikan keterlibatan langsung dalam penyaluran logistik dan dukungan jika bencana terjadi.
Data Bencana dan Dorongan Dokumen R3P.
Berdasarkan catatan BPBD, sepanjang 2024 terjadi 677 kejadian bencana di Sumut. Kasus terbanyak adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mencapai 237 kejadian.
Tuahta menambahkan, Gubernur Sumut juga mendorong seluruh kabupaten/kota menyusun Dokumen Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P). Dokumen ini penting untuk memetakan kebutuhan masyarakat, menyusun strategi rehabilitasi, serta memperkuat ketahanan ekonomi pascabencana.
“Pemerintah daerah dapat memanfaatkan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB maupun kementerian terkait untuk memperbaiki fasilitas umum, sosial, hingga infrastruktur yang terdampak bencana,” ungkapnya.
Rp88 Miliar Dana Hibah untuk Empat Kabupaten






