Caldera global geopark – unesco ,akan rebut green card dengan kerjasama 12 mitra kerja

General Manager BP-TC UGGp, Dr Azizul Kholis SE MSi MPd CMA CSRS menandatangani nota kesepahaman bersama 12 mitra strategis, di Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut. (istimewa)

Medan-Mediadelegasi:Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP-TC UGGp) menggandeng 12 mitra strategis sebagai salah satu upaya meraih kembali status green card Toba Caldera dari UNESCO yang pada 2023 turun menjadi yellow card.Hal itu ditandai dengan dilakukan penandatangan nota kesepahaman atau momerandum of understanding (MoU), di Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Jalan Rumah Sakit Haji, Medan, Selasa (18/2/2025).

Penandatangan MoU dilakukan General Manager BP-TC UGGp, Dr Azizul Kholis SE MSi MPd CMA CSRS dan masing-masing perwakilan lembaga mitra strategis, disaksikan Kadis Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony, Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), Edison Manurung dan 4 deputy BP-TC UGGp, yakni Manager Divisi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Debbie Riauni Panjaitan, Manager Pendidikan, Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat Ovi Vensus Hamubaon Samosir, Manajer Divisi Kerjasama, Promosi dan Publikasi Tikwan Raya Siregar, serta Manager Pengelolaan Warisan Geologi, Keragaman Geologi, Keragaman Biologi dan Keragaman Budaya Petrus Parlindungan Purba.
Ke-12 lembaga mitra strategis yang digandeng BP-TC UGGp tersebut, yakni:

Anggi Maisarah SH Direktur Yayasan Magna Skala Indonesia
H Rizkil Asril SPdi MSi Founder Yayasan Ayagh Yatim Indonesia
Desi Hikmatullah Ketua Yayasan Warisan Hidup Sumatera
Supriadi Direktur CV Asa Technovasindo
Wanda Praoyogi SE MSi Manager Kemitraan CV Prisma Indonesia
Aditya ST MM Direktur Larispa Tour & Travel
Edison Manurung SE MM Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba Gito Pardede Ketua Youth Toba Geopark
Dr Muhammad Rizal Msi Ak CMA Ketua Lembaga Riset Publik Indonesia OkDr Ridwan Abdullah Sani MSi Ketua Perkumpulan Konsultan Manajemen Pendidikan Indonesia
Al Zufri SHum Ketua Komunitas Peduli Museum dan Sejarah
Syahfrizaldi A’al Dierktur Eksekutif Yayasan Orang Utan Sumatera Lestari Orang Utan Information Center
General Manager BP-TC UGGp, Azizul Kholis mengatakan, ada 3 substansi penting yang harus dilakukan bersama
12 mitra strategis tersebut. Pertama berkaitan dengan konservasi lingkungan, kedua, adaptasi teknologi, ketiga, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Toba Caldera.

Kata Azizul Kholis, pihaknya menargetkan 100 mitra strategis yang terlibat dalam kegiatan yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya sebagai salah satu upacara meraih kembali status green card dari UNESCO terhadap Toba Caldera.

Mengingat, ada 16 geosite yang tersebar di 7 kabupaten di kawasan Danau Toba yang menjadi bagian dari Toba Caldera yang harus mereka kelola dengan serius, yakni Ambarita-Tuktuk-Tomok, Huta Tinggi -Sidihoni, Pusk Buhit Sianjur Mula-mula, Simanindo Batuhoda, Batak Museum Simanindo-Batuhoda-Stone Tombs, Tele-Efrata Sihotang, Haranggaol, Silalahi Sabungan, Sipiso-piso Tongging, Balige-Liang Sipege-Batu-Meat, Parapat-Sibaganding, Situmurun-Uluan Block, Taman Eden, Bakara-Tipang Baktiraja, Huta Ginjang, Tapian Nauli-Muara Sibandang, dan Sipinsur.

“Kita bergandengan tangan dengan peran masing-masing dan sumbangsih/kontribusi masing-masing. Sebagai contoh, ada salah satu mitra kita perusahaan travel yang tergabung dalam asosiasi travel mereka akan mengembangkan paket-paket perjalanan ke Toba Caldera yang mampu menarik para wisatawan untuk mengunjungi geosite-geosite bagian dari geopark,” ujar Azizul Kholis.Kedua, lanjut Azizul Kholis, yayasan-yayasan yang konsen terhadap lingkungan hidup.

“Kita harapkan dapat membantu penyempurnaan kegiatan-kegiatan pengelolaan taman kaldera sehingga benar-benar program konservasi dan perlindungan terhadap keberagaman atau kekayaan hayati itu dapat berjalan,” imbuhnya.

Menurut Azizul Kholis, masyarakat sangat berharap jika Toba Caldera dapat kembali meraih green card maka menjadi lebih eksis menjadi bagian dari Global Geopark Network dan tentunya ini menjadi nilai tambah untuk menjadi destinasi pariwisata.Manfaat geopark bagi masyarakat, papar Azizul Kholis, yang pertama adalah ilmu pengetahuan atau scientific. Karena di dalam geopark itu berbicara cagar alam, cagar budaya budaya dan peradaban. Jadi sebenarnya ketika kita berada dalam bingkai UNESCO kita harus tetap mengikuti patron yang dilakukan UNESCO yang merupakan standar nasional dalam menjaga kelesetarian lingkungan, alam dan budaya.D|Red

Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

Pos terkait