Sedangkan Djohar Arifin berharap, dengan Bimtek ini membuat pelaku wisata dan usaha di Langkat tidak terhenti kreatifnya untuk menghasilkan rezeki, meski terdampak covid 19. “Saya berharap, para peserta dapat memanfaatkan momen Bimtek ini dengan maksimal,” ungkapnya.
Sembari menyampaikan, Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan lembaga yang mengalami Penggabungan dengan Badan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf.
Lingkup kerjanya pun semakin luas, sebab selain memperhatikan sektor pariwisata, juga harus mensinergikannya dengan sektor ekonomi kreatif. “Ekonomi kreatif sendiri adalah sebuah konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide, gagasan dan kretivitas daya manusia, sebagai faktor produksi utama. Ide dan gagasan tersebut yang kemudian diberikan nilai tambah, sehingga menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai ekonomi,” terangnya.
Jadi diharapkan Djohar, Bintek ini mampu meningkatkan kemampuan SDM dari pelaku usaha, khususnya pelaku UKM di sekitar lokasi pariwisata, sehingga berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat di daerahnya.
Dalam praktiknya, ekonomi kreatif dikelompokkan menjadi 17 subsektor di antaranya, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film dan video, fotografi, kuliner, musik, fashion, aplikasi, penerbitan, periklanan, televisi, radio, seni dan pertunjukan, gim/permainan serta seni rupa.
Sementara, Wabup Langkat, mengharapkan Bintek ini dapat meningkatkan SDM pelaku UKM di Langkat, sehingga membuat peningkatan perekonomian kerakyatan dan PAD Langkat dari sektor wisata.
Sebab Kabuten Langkat, kaya akan potensi pariwisata baik wisata alam, budaya, sejarah dan destinasi religi, selain itu setiap objek wisata tersebut memiliki kegiatan ekonomi kreatif.