Dunia Kesehatan di Era Disrupsi

Era Disrupsi
Amalia Rahmah Harahap. Foto:D|ist

Dalam industri jasa layanan kesehatan di Indonesia pun tengah dihadapkan dalam momentum besar akan munculnya layanan disrupsi ini. Mengingat para CEO nya terlalu nyaman untuk melakukan inovasi berkelanjutan (Sustaining Innovation) sehingga menjauhkan penyedia layanan ini kepada para konsumennya.

Rumah sakit dikembangkan dengan investasi yang masif untuk dapat melayani pasien dengan teknologi dan para ahli dengan keahlian terbaru, dengan harga yang semakin tak rasional.

Fenomena ini sebagai implikasi adanya disrupsi layanan kesehatan. Perkembangan teknologi yang berjalan cukup pesat menuntut kemampuan adaptasi dokter dan tenaga kesehatan lainnya agar siap menghadapi dinamika  four point zero ini. Salah satunya tetap upgrade ilmu dan senantiasa bekerja berbasis sistem.

Bacaan Lainnya

Untuk menghadapi era disrupsi pada rancangan profesi kesehatan kedepannya, manusia bukan hanya dituntut untuk memiliki intelegensi/pengetahuan yang manual saja. Dalam bidang kesehatan, informasi yang beredar bebas sering kali tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menjadi hoaks yang menyesatkan masyarakat.

Oleh karena itu, tenaga kesehatan di era ini dituntut untuk dapat berinovasi dalam promosi kesehatan salah satunya promosi kesehatan digital untuk mengatasi tantangan tersebut.

Promosi kesehatan digital merupakan peluang dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat mengingat sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan smartphone, dapat mengakses internet, dan memiliki media sosial.

Tentunya tenaga kesehatan harus siap dan sigap menghadapi era disrupsi dengan memiliki etos kerja, sikap terbuka, serta mampu menjadi problema solving untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.

Tenaga kesehatan diharapkan untuk lebih berinovasi dan memahami teknologi dengan matang guna untuk bekal dalam menghadapi era disrupsi atau era revolusi industri 4.0. *disarikan dari berbagai sumber | Penulis: Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumut

Pos terkait