“Mari kita sama-sama jaga. Ini merupakan amanat dari Tuhan kepada kita semua untuk menjaganya. Ayo lanjutkan dan jangan berhenti di sini. Kita cari lingkungan yang sudah rusak kita perbaiki, Insha Allah saya akan cek ini,” kata Edy.
Indonesia merupakan negara dengan hutan mangrove terluas sedunia. Berdasarkan peta mangrove nasional, Indonesia memiliki 3,1 juta hektare. Saat ini ada sekitar 2,6 juta hektare hutan mangrove dalam keadaan baik dan sekitar 0,67 juta hektare dalam keadaan kritis.
Hal tersebut antara lain dipicu oleh perluasan lahan tambak yang masif, alih fungsi lahan mangrove menjadi perkebunan, perumahan, industri maupun penebangan liar.
Oleh sebab itu, pemerintah berkomitmen merehab lahan mangrove yang rusak. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Karliansyah mengatakan pihaknya telah menanami kembali sekitar 1.000 hektare mangrove yang rusak setiap tahun.
Namun itu memerlukan kontribusi setiap pihak, termasuk keterlibatan langsung masyarakat.
“Mari kita gelorakan semangat menanam mangrove, mengingat manfaatnya yang besar dan perlu peran serta semua eleman bangsa dalam merehab dan melestarikan mangrove. Kami mengajak semua pihak termasuk masyarakat,” ujar Karliansyah.
Plt Kadis Kehutanan Sumut Herianto menyampaikan, untuk pengelolaan kawasan hutan mangrove Pasar Rawa seluas 138 hektare diberikan kepada masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pengolah Hutan Desa Pasar Rawa, melalui skema perhutanan sosial.
“Ini komitmen nyata dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam menyejahterakan rakyat. Kita harapkan kelesatrian mangrove terjaga sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan hutan,” kata Herianto.
Acara penanaman bibit mangrove berlangsung lancar. Dengan mengenakan sepatu bot, Gubernur turun langsung ke lahan berlumpur untuk menanam mangrove bersama masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pengolah Hutan Desa Pasar Rawa. Turut hadir Bupati Langkat Terbit Rencana, Wakapolda Sumut Dadang Hartanto, Kasdam I BB Didied Pramudito dan Wadan Lantamal 1 Belawan Sasmita. D|Med-54