Tebing Tinggi- Mediadelegasi: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution, menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat siap menyumbang aset untuk pendirian sekolah Rakyat.
“Pemprov Sumut mempunyai beberapa aset yang dilengkapi asrama, tempat tinggal, dan tempat pelatihan yang bisa digunakan untuk sarana prasarana sekolah Rakyat,” katanya, di Kota Tebing Tinggi, Jumat (11/5).
Bobby menyatakan hal itu saat mendampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau lokasi sekolah rakyat di Kampus 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut di Jalan Leuser Tebing Tinggi, seperti keterangan tertulis diterima Mediadelegasi.
Gubernur menjelaskan aset Pemprov Sumut yang akan dijadikan sekolah rakyat berada di wilayah Kota Medan dan ditambah sejumlah aset lainnya milik pemerintah kabupaten dan kota di Sumut.
Ditambahkannya, saat ini sudah ada 21 kabupaten dan kota yang mengusulkan mendirikan sekolah rakyat di Sumut.
“Kami sangat menginginkan dari 21 usulan, semuanya bisa dibangun. Daerah yang tidak mengusulkan bukan tidak mau, namun karena keterbatasan aset,” kata Bobby.
Begitu pun, lanjut Gubernur, pemerintah kabupaten/kota di Sumut yang belum mengajukan usulan pendirian sekolah rakyat sebenarnya sedang berupaya menyiapkan maupun menambah lahan.
Disebutkannya, sekolah rakyat merupakan bagian dari visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
“Kami mengucapkan terima kasih, karena Presiden memilih Provinsi Sumatera Utara sebagai tempat penyelenggaraan sekolah rakyat, seperti yang didirikan di Kampus 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut di Kota Tebingt Tinggi ini,” kata Bobby.
Pihaknya berharap keberadaan sekolah rakyat ini sesuai dengan cita-cita, yaitu orang miskin tidak lapar dan dompetnya tebal. Semuanya bisa dimulai dari pendidikan.
“Ini luar biasa. Sekolah rakyat memutus mata rantai kemiskinan rakyat di Sumut. Merasakan pendidikan, sehingga anak-anak yang tidak mampu bisa meraih apa yang menjadi cita-citanya,” ujarnya.
Visi Presiden
Pada kesempatan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengemukakan, dukungan sekolah rakyat merupakan implementasi langsung dari visi Presiden Prabowo dalam Astacita, yang menempatkan sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Diakuinya, kesuksesan program sekolah rakyat tidak dapat diraih hanya dengan kerja satu atau dua kementerian saja, tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi antarlembaga serta pemerintah daerah.
“Kami mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga terkait maupun pemerintah daerah untuk sama-sama berkomitmen memastikan program ini berjalan sesuai target Presiden,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa sekolah rakyat diperuntukkan bagi keluarga tingkat Desil satu dan dua.
Artinya, bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin. Targetnya setiap daerah terdapat sekolah berasrama itu.
Saat ini, kata dia, sudah ada 53 sekolah rakyat yang rencananya dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Kota Tebing Tinggi.
Jenjang sekolahnya, kata menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu, mulai dari SD, SMP, dan SMA dengan kapasitas seribu siswa dan dilakukan bertahap.
“UIN Sumut di Kota Tebingtinggi adalah usulan dari Marahalim Harahap yang merupakan Ketua PBNU Sumut. Saya ke sini langsung cek lokasinya. Akan menjadi lokasi sekolah rakyat,” ucapnya.
Untuk mendirikan sekolah rakyat, Kementerian Sosial mensyaratkan luas lahan yang disediakan sedikitnya 6 hektare.
“Jika lebih, lebih bagus. Untuk UIN Sumut di Kota Tebing Tinggi, sesuai ucapan Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, bakal dilakukan perluasan lahan,” ucap dia. D|Red
Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasBacai.id di GOOGLE NEWS.