Medan-Mediadelegasi: Idul Adha atau lebaran qurban 1441 H tahun 2020 tak lama lagi, akhir Juli ini. Idul Qurban dengan pemotongan hewan ternak atau hewan qurban dilakukan di masjid-masjid, kantor pemerintah, kantor swasta bahkan kawasan pemukiman warga. Hewan qurban pun saat mulai dijajakan atau dijual di tepi jalan.
Pantauan Mediadelegasi, Kamis (16/7), di lokasi penjualan hewan berupa sapi atau lembu dan kambing di Jalan Karya Wisata simpang Jalan Karya Kasih, Kecamatan Medan Johor, Medan, warga mulai memesan.
Hardip penjual hewan qurban di lokasi ini membandrol, lembu atau sapi dengan berat 70 kg seharga Rp11,5 juta, berat 80 kg Rp12,5 juta, berat 100 kg Rp15,5 juta dan seterusnya.
Hardip, pemilik usaha penjualan hewan untuk qurban dan aqiqah ini mengaku warisan dari orang tuanya Ramli S yang sudah membuka usahanya sejak tahun 1991.
“Kita menyediakan penjualan hewan untuk qurban. Selain di Medan Johor ini ada di Medan Polonia. Pasokannya dari daerah Kabupaten Langkat dan Labuhanbatu Utara,” katanya.
Dia juga mengatakan, kambing yang dia jual adalah blasteran Jawa randu, bandot dan kambing kacang. “Jenis kambing tersebut lebih tinggi kadar kolesterolnya,” katanya seraya mengingatkan konsumen mengidap hipertensi atau darah tinggi agar lebih berhati-hati mengonsumsinya.
Menurutnya, berbeda dengan jenis domba atau biri-biri. “Kolesterolnya lebih rendah,” katanya.
Kambing jenis Etawa, Hardip tidak menjualnya. “Kambing etawa hanya besar badan, tidak berdaging, tak ada yang mau beli, begitu juga jenis Domba atau biri-biri juga tidak laku, entah kenapa, tak ada peminat,” katanya mengumbar pengalaman.
Selain menjual hewan untuk qurban, aqiqah dan hajatan, Hardip juga memiliki peternakan sapi perah untuk diambil susunya, berlokasi di Jalan Mawar Karangsari, Kecamatan Medan Polonia.
Usaha keluarga Hardip tergabung dalam Ikatan Sapi Sumatera Utara yang memiliki anggota ratusan kelompok pengusaha dan peternak yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di Sumatera Utara yang berpusat di kota Tebingtinggi.
Pada bagian lain, Hardip menuturkan, pandemic Covid-19 sangat berdampak terhadap usahanya. “Biasanya tahun tahun lalu banjir pembeli, tahun ini daya beli sangat merosot,” katanya seraya berharap pandemi segera berlalu, agar keadaan normal kembali. D|Med-54