HKBP Menggalakkan Kesadaran Lingkungan di Kawasan Danau Toba

Foto; KMDT

Samosir-Mediadelegasi: Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengambil peran profetiknya dalam menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan hidup, khususnya di kawasan Danau Toba yang kian terancam oleh kerusakan ekologis. HKBP menetapkan Minggu Masa Penciptaan dan Ekologi sebagai momen spiritual dan ekologis untuk mengajak jemaat serta masyarakat luas melakukan refleksi dan tindakan nyata dalam pelestarian ciptaan Tuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan pertobatan ekologis, serta memperkuat komitmen HKBP dalam menjaga lingkungan hidup,

Pada tanggal 1 Maret dan 1 April 2025, HKBP menggelar rangkaian kegiatan ekologis di dua titik utama: Aula Gereja HKBP Lumbanjulu, Kabupaten Toba, dan Aula HKBP Pangururan, Kabupaten Samosir. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan pertobatan ekologis. Melalui kegiatan ini, HKBP berharap dapat membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, serta mempromosikan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan hidup.

Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Viktor Tinambunan, memimpin ibadah bersama dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bertobat secara ekologis. Ia menyerukan agar masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menghentikan penebangan pohon liar yang menyebabkan kerusakan ekosistem. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran lingkungan dan pertobatan ekologis dalam menjaga lingkungan hidup.

Pertobatan ekologis atau metanoia menjadi panggilan spiritual yang mendalam, tidak hanya sekadar mengubah perilaku, tetapi juga membenahi cara berpikir dan bersikap terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan. Konsep ini juga dipopulerkan dalam dunia manajemen oleh Peter Senge dan dalam ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si’. Melalui pertobatan ekologis, HKBP berharap dapat membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup.

Pos terkait