Ini Alasan Agnes Tamba Terjun ke Dunia Politik

Ini Alasan Agnes Tamba Terjun ke Dunia Politik
Calon anggota DPRD Provinsi Sumut Sinta Mauly Agnes Tamba, SH, M.Kn (kanan) berfoto bersama Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah yang juga Wakil Gubernur Sumut, menjelang agenda penyerahan berkas daftar calon anggota DPRD Sumut dari Partai Golkar, di Medan, Minggu (14/5) Foto: Robin

Medan-Mediadelegasi: Notaris asal Kabupaten Samosir Sinta Mauly Agnes Tamba, SH, M.Kn, berencana memutuskan untuk beralih ladang pengabdian jika terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Partai Golkar pada Pemilu 2024 mendatang.

“Saya memutuskan untuk siap beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda, yaitu melalui jalur politik,” kata perempuan yang akrab disapa Agnes ini saat diwawancarai usai mengikuti agenda DPD Partai Golkar Sumut menyerahkan berkas daftar bakal calon anggota legislatif (Caleg) Partai Golkar Sumut, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Minggu (14/5).

Berkas daftar bakal caleg DPD Partai Golkar Sumut diserahkan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah dan turut disaksikan sejumlah fungsionaris dan utusan kader partai berlambang pohon beringin itu dari seluruh kabupaten/kota se Sumut.

Bacaan Lainnya

Menurut Agnes, beberapa alasan terbesar kenapa dirinya merasa terpanggil untuk berpolitik di bidang legislatif, diantaranya keterwakilan perempuan di legislatif masih tergolong kecil atau belum sampai 30 persen.

Padahal, lanjutnya, perempuan berpotensi besar di dalam bidang legislatif untuk memunculkan kebijakan-kebijakan, khususnya terkait dengan perlindungan terhadap perempuan dan pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Agnes meyakini perempuan juga mampu turut berkontribusi sebagai bagian dari penggerak sosial bagi masyarakat sekaligus agen perubahan untuk menjadikan Indonesia, termasuk di daerah pemilihannya yang meliputi Kabupaten Samosir, Toba, Taput dan Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga (Dapl IX), menjadi lebih maju dan baik.

“Saya sejak usia remaja sudah punya tekad dan keinginan untuk meneruskan perjuangan bapak saya yang hingga menjelang akhir hayatnya masih menyandang sebagai politikus yang peduli pada kesejahteraan rakyat,” tuturnya seraya menambahkan bahwa ayahnya pernah duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Meski diakuinya, keberadaan sosok perempuan di lembaga legislatif tentunya tidak sekadar untuk memenuhi keterwakilan 30 persen, melainkan harus mampu membuktikan diri bahwa kehadirannya dapat memberikan warna dan membawa angin segar bagi perbaikan masyarakat, terutama di dapilnya masing-masing.

Pos terkait