ITB dan IEEE Bahas Rahasia Privasi dalam Kecerdasan Buatan

ITB dan IEEE Bahas Rahasia Privasi dalam Kecerdasan
BuatanTangkap layar Workshop Virtual inisiasi Teknik Fisika ITB dan IEEE Joint Chapter Vehicular Technology and Intelligent Transportation Systems. Foto: Ist

Medan-Mediadelegasi: Prof Ir Endra Joelianto PhD, SMIEEE menyebutkan, etika memiliki peranan yang sangat krusial dalam Autonomous Intelligence.

Alasannya, karena sistem kecerdasan buatan (AI) mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap manusia dan lingkungan, baik dampak positif maupun negatif.

“Sistem AI dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, inovasi, keselamatan, dan keamanan di berbagai bidang dan industri,” terang Prof Endra Joelianto saat sebagai pembicara pada Workshop Virtual inisiasi Teknik Fisika ITB dan IEEE Joint Chapter Vehicular Technology and Intelligent Transportation Systems, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Endra juga mengungkapkan, Autonomous Intelligence memerlukan pengembangan dan pengawasan yang cermat dan penuh tanggung jawab dari para peneliti, pengembang, pengguna, dan stakeholder lainnya.

“Autonomous Intelligence harus dirancang dan digunakan dengan menghormati hak asasi manusia, nilai-nilai etika, norma sosial, dan peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, Autonomous Intelligence juga harus dapat diandalkan, dapat diaudit, dapat dijelaskan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” papar Prof Endra.

Workshop ini juga membahas proyek penelitian Moral Machine yang dikembangkan oleh MIT Media Lab. “Moral Machine adalah platform daring yang dirancang untuk menjelajahi dilema moral yang dihadapi oleh kendaraan otonom, seperti mobil tanpa sopir. Platform ini menampilkan berbagai skenario di mana mobil otonom harus memilih antara dua pilihan buruk, misalnya antara menyelamatkan dua penumpang atau lima pejalan kaki. Pengguna dapat menilai mana pilihan yang lebih dapat diterima dan melihat bagaimana respons mereka dibandingkan dengan respons orang lain. Platform ini memungkinkan pengguna untuk berkontribusi dalam pembahasan etika mesin,” ujarnya.

Workshop bertujuan memberikan wawasan tentang hubungan kompleks antara AI, privasi, dan pertimbangan etika ini juga menampilkan pembicara Ir Arief Hamdani Gunawan ST MSi MS MLS SMIEEE juga menyampaikan informasi tentang IEEE CertifAIEd, sebuah program sertifikasi yang menilai aspek etika dalam Autonomous Intelligence System (AIS) untuk melindungi, membedakan, dan meningkatkan adopsi produk AI.

“Sertifikat dan tanda yang diberikan menunjukkan komitmen organisasi untuk menyediakan solusi AIS yang lebih dapat dipercaya kepada pengguna mereka,” katanya.

Melalui bimbingan, penilaian, dan verifikasi independen, IEEE CertifAIEd mendorong implementasi inovasi yang bertanggung jawab, meningkatkan kualitas AIS, membangun kepercayaan dengan stakeholder utama, dan mewujudkan manfaat yang terkait.

Program sertifikasi ini, lanjut Arief Hamdani, mencakup empat kriteria etika yang diterapkan pada AIS menggunakan metodologi IEEE CertifAIEd, yaitu privasi, bias algoritmik, transparansi dan akuntabilitas.

Workshop ini memberikan wadah yang sangat berharga bagi para peserta untuk menjelajahi dan menggali lebih dalam tentang dimensi etika dalam pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan.

Diskusi dan informasi yang diberikan oleh para pembicara serta partisipasi aktif para peserta telah menekankan urgensi penerapan etika dalam AI guna memastikan dampak yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum yang berlaku. D|Red