Makkah-Mediadelegasi: Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat angka jemaah yang meninggal atau syahid dalam prosesi penyelenggaraan haji tahun 2024 tidak sebanyak tahun lalu.
Jika tahun lalu mencapai hampir 800 jemaah, tahun 2024 hanya 300 lebih. “Tahun lalu, tragedi Muzdalifah, sekarang alhamdulillah tidak ada. Dulu banyak yang meninggal, bahkan hampir mencapai angka 800, sekarang jauh menurun,” sebut Yandri Susanto Wakil Ketua MPR RI di Mekah, kemarin.
Berdasarkan Siskohat, pada 20 Juni 2024, yang diakses jam 12.30 Waktu Arab Saudi, total jemaah wafat berjumlah 193 orang. Rinciannya, 19 jemaah wafat di Madinah, 138 jemaah wafat di Makkah, dan 3 jemaah wafat di Jeddah. Pada puncak haji, 6 jemaah wafat di Arafah dan 27 jemaah wafat di Mina. Sementara data di hari yang sama pada 2023, total ada 313 jemaah haji yang wafat, sekitar 63 di antaranya wafat di Arafah dan Mina.
Yandri Susanto pun menyebut, penyelenggaraan ibadah haji 2024 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia menilai indikator untuk mengukurnya sangat jelas dan mudah dilihat.
“Saya pantau dari awal, mulai pemberangkatan dari Tanah Air, lalu pemberangkatan kloter pertama sampai terakhir, dan puncaknya Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), saya berkesimpulan pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu, ukurannya sangat jelas dan masyarakat gampang melihatnya,” tegas Yandri Susanto yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
Yandri, menyebut sejumlah indikator sukses penyelenggaraan haji tahun ini. Misalnya, pergerakan jemaah di Mzdalifah lancar. Angka wafat dan rawat jemaah juga menurun dibanding tahun sebelumnya.