Joni pun mengaku belum menerima Salinan hasil rapat. Secara rinci, alasan pemindahan tersebut pasti dituliskan dalam notulen rapat. Pihaknya kini masih menunggu notulensi rapat untuk dibahas kembali di Kabupaten Toba.“Informasinya memang tadi seperti itu, tapi belum ada kita dapatkan hasil notulen rapat untuk mengetahui alasan apa pemindahan tuan rumah F1H2O. Terkait pemindahan itu tadi langsung disampaikan pak Odo Manuhutu,” tuturnya.
Pemkab Toba mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Pihaknya belum bisa memberikan tanggapan resmi terkait pemindahan tersebut dengan alasan Bupati Toba sedang tugas ke luar kota.“Tentu kita kecewa dengan keputusan Kemenko Marvest ini dan kita sangat terkejut. Kita masih menunggu notulensi rapatnya. Kalaupun ada seperti itu, maunya disampaikan dulu dan diberikan kesempatan untuk berbenah diri sebelum diputuskan. Tujuan pemindahannya saya sendiri tidak tahu, apakah itu benar karena ada kekurangan kita sebagai tuan rumah, atau apakah tujuannya untuk peningkatan dan pemerataan ekonomi pariwisata se kawasan Danau Toba?,” terang Joni.
Joni mengakui, dalam rapat ada disampaikan beberapa kekurangan kabupaten Toba sebagai tuan rumah. Akan tetapi dari apa yang disampaikan itu, Joni menilai kurang signifikan untuk dijadikan alasan utama memindahkan tuan rumah F1H2O.Tadi disinggung soal MC yang kurang profesional karena MC tidak bisa menyebutkan nama pembalapnya secara detail, dan lain-lain. Padahal bukan kita yang memilih MC, tapi mereka. Akomodasi yang masih kurang memadai dan kenaikan harga yang dinilai terlalu tinggi. Nah inikan hal-hal umum yang sebenarnya masih bisa kita perbaiki, seharusnya masih bisa kita komunikasikan. Sekali lagi, kita belum tau pasti apa alasan pemindahan ini,” pungkas Joni Lubis.D|Red