Medan-Mediadelegasi: Gereja Katedral di Jalan Pemuda Medan menggelar Misa Requiem untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus pada Jumat (25/4) petang, menyusul wafatnya pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut di Vatikan.
Keterangan dihimpun Mediadelegasi, Misa Requiem yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Medan, RP Mikael Manurung OFM Cap ini, merupakan penghormatan dan doa bagi arwah Paus Fransiskus yang telah wafat pada 21 April lalu.
Misa Requiem juga digelar serentak di 70 paroki yang bernaung di bawah Keuskupan Agung Medan.
Saat ini seluruh jemaat Katolik terus memanjatkan doa secara intensif kepada bapak suci sebagai wujud doa keselamatan. Untuk masa berkabung ditetapkan sembilan hari sejak Paus wafat.
“Dalam misa tersebut umat mendoakan agar Paus Fransiskus diterima di sisi Bapa di surga, atas segala kasih, amal bakti, dan pelayanannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan wakil Tuhan di dunia,” kata Sekretaris I Paroki Katedral Medan, Yosef Agustinus saat diwawancarai wartawan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus menjadi teladan kehidupan bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Dikatakan Yosef, Paus Fransiskus dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh kasih, terutama kepada mereka yang terpinggirkan secara sosial maupun politik.
“Bapa Paus Fransiskus memberi teladan untuk hidup rendah hati, menunjukkan kasih kepada semua orang, termasuk mereka yang membutuhkan dan terpinggirkan. Bahkan pada masa-masa terakhirnya, beliau masih melakukan kunjungan pastoral dan membasuh kaki para narapidana di Roma. Itu menunjukkan kesederhanaan dan kepeduliannya yang luar biasa,” tuturnya
Lebih dari seorang pemimpin Gereja, Paus Fransiskus adalah gembala yang hidup dalam kesederhanaan, keberanian, dan cinta kasih.
Ia adalah ikon dari harapan akan dunia yang lebih damai—sebuah dunia yang ia perjuangkan sepanjang hayatnya.