Akibat viralnya video tersebut, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 050417 Tiga Jumpa, Tanti Nilawati, mendapat sanksi penonaktifan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Informasi awal yang tersebar di media sosial menyebutkan pencopotan, namun Dinas Pendidikan memberikan klarifikasi bahwa tindakan yang diambil adalah penonaktifan, bukan pemecatan.
Kepala Dinas Pendidikan Karo, Anderiasta Tarigan, menjelaskan bahwa tindakan terhadap Tanti Nilawati telah melalui prosedur yang berlaku. Ia menegaskan bahwa bukan pemecatan, melainkan penonaktifan sementara. Tanti dan tiga guru lainnya yang terlibat telah dipanggil dan diberi teguran lisan pada 15 April 2025.
Penonaktifan Tanti Nilawati menuai protes dari wali murid dan masyarakat Desa Tiga Jumpa. Mereka menilai tindakan tersebut tidak adil dan mengabaikan dedikasi serta kontribusi positif yang telah diberikan Tanti selama memimpin sekolah tersebut. Banyak perubahan positif yang terjadi di sekolah selama kepemimpinan Tanti.
Ketua Komite SD 050417 Tiga Jumpa, Thomas J Tarigan, juga turut menyampaikan permohonan agar Tanti Nilawati tidak dicopot dari jabatannya. Ia menekankan banyaknya perubahan positif di sekolah berkat kepemimpinan Tanti.
Selain memprotes penonaktifan Kepsek, beberapa pihak juga menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah banjir yang berulang di sekolah tersebut. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemerintah lebih fokus pada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang terus menerus terjadi.
Dinas Pendidikan Kabupaten Karo menegaskan bahwa proses penonaktifan telah dilakukan sesuai prosedur dan dengan pertimbangan yang matang. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga etika dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya.
Kejadian ini menunjukkan perbedaan persepsi antara pihak Dinas Pendidikan dan masyarakat Desa Tiga Jumpa. Masyarakat berharap agar pemerintah lebih fokus pada solusi mengatasi banjir, sementara Dinas Pendidikan lebih menekankan pada aspek etika dan profesionalisme guru.
Viral video ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap citra dunia pendidikan. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, serta pentingnya mencari solusi yang tepat untuk masalah yang ada.
Ke depan, diharapkan ada upaya untuk mencari titik temu antara pihak Dinas Pendidikan dan masyarakat Desa Tiga Jumpa. Solusi yang komprehensif dan berkelanjutan perlu dicari untuk mengatasi masalah banjir di sekolah dan menjaga profesionalisme guru. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi para siswa. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.