Jakarta-Mediadelegasi: Kondisi pernapasan Paus Fransiskus kembali memburuk setelah mengalami bronkospasme yang terisolasi.
Dikutip dari BBC Internasional, Sabtu (1/3), paru-paru Paus Fransiskus harus disedot, dibersihkan dari muntahan.
Sumber-sumber Varikan mengatakan dokter Paus membutuhkan waktu 24 sampai 28 jam untuk menentukan apakah ada kerusakan atau kemunduran pada kondisinya.
Untuk saat ini, mereka belum memberikan prognosis apa pun terkait kondisi Paus Fransiskus.
Ti
m medis tetap bersiaga penuh dan terus memantau perkembangan kesehatan Paus Fransiskus secara intensif.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu tetap dalam kondisi sadar selama perawatan.
Sementata, umat Katolik di seluruh dunia termasuk di Indonesia terus mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus yang kini tengah berjuang melawan penyakit pneumonia ganda di rumah sakit Gemelli, Roma, Italia.
Di Ambon, Provinsi Maluku, misalnya, u
mat Katolik di kota itu melaksanakan doa bersama dan menyalakan lilin bagi kesembuhan Paus Fransiskus.
“Umat Katolik diseluruh paroki di Kota Ambon melakukan doa bersama bagi kesembuhan Paus. Doa di Paroki Katedral dipimpin Pastor Paul Kalkoi, berkat dan pengutusan oleh Uskup Diosis Amboina, Mgr Seno Ngutra,” kata Ketua Seksi Komsos Keuskupan Amboina RD Eman Do.
Ia mengatakan, penyalaan satu lilin dan doa dilaksanakan serentak di setiap Gereja Katolik, Seminari, Rumah Biara di seluruh wilayah Keuskupan Amboina.
“Hal tersebut dilakukan dengan satu intensi khusus mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus. Umat Katolik di seluruh dunia bersatu mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus dan minta supaya Tuhan membantu para dokter dan tenaga medis untuk seluruh proses pengobatan, perawatan Paus Fransiskus,” katanya.
D/Red