Medan Estate-Mediadelegasi: Sejumlah kalangan mempertanyakan keberadaan material dari bongkaran kantin, renovasi gedung Jabal Rahmah dan gedung Al-Ikhlas Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan. Perataan bangunan yang sebelumnya sebagai kantin itu untuk keperluan pembangunan Kamar Operasi, yang menyedot anggaran tahun 2021, sebesar Rp17.5 miliar.
Kemudian, pada tahun 2021 itu juga ada pekerjaan renovasi gedung Jabal Rahmah dan gedung Al-Ikhlas. “Berbagai jenis material yang ditaksir masih memiliki nilai jual dari kantin dan kedua gedung renovasi itu malah menjadi pertanyaan sejumlah kalangan, karena tak jelas juntrungnya,” ungkap Nawir Siregar, Ketua Gerakan Masyarakat (Gema) Sumut, kepada wartawan, Selasa (8/3), di Medan.
Sumber yang layak dipercaya di RSU Haji Medan juga mengungkapkan, benda-benda hasil bongkaran kantin, renovasi gedung Jabal Rahmah dan gedung Al-Ikhlas sejak September 2021 lalu sudah bersih dari RSHM.
“Pengerjaan paket proyek pembangunan Kamar Operasi saja sudah menelan Rp17,5 miliar. Belum lagi dana yang disedot untuk renovasi gedung yang dimulai pengerjaannya Juni 2021 itu,” ungkap Nawir Siregar.
Menurut Nawir, pihaknya memperoleh informasi bahwa hasil bongkaran yang masih memiliki nilai jual. “Terlebih, puluhan closed leher angsa yang belum begitu tua usianya, juga dibongkar. Kayu kusen pintu dan jendela, aluminium, kaca pintu dan jendela masih bernilai jual,” kata Nawir.
Anehnya, ungkap Nawir, internal RSH Haji Medan juga tidak mengetahui proses pemindahan barang-barang bongkaran itu secara lelang atau dikategorikan tidak lagi berharga.
Terkait dugaan raibnya material bongkaran kantin dan bongkaran pra pekerjaan renovasi kedua gedung itu, Mediadelegasi, melayangkan konfirmasi kepada Dr Drs M Ismael P Sinaga MSi, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumut, Rabu (8/3).
Kemudian, konfirmasi kepada dr Rehulina Ginting MKes, Direktur RSU Haji Medan, Ridesman SH MKes, Wadir Umum dan Drg Fitrady Ulianda Siregar MKes, Kabag Umum RSU Haji Medan.
Hingga penayangan berita ini, Ismael dan Rehulina Ginting masih memilih diam seribu bahasa atas pertanyaan konfirmasi yang dilayangkan via WhatsApp ke ponsel masing-masing sudah berceklis biru pertanda dibaca.
Sementara, Ridesman SH MKes, Wadir Umum RSU Haji Medan, menjawab singkat. “Terkait penghapusan gedung dan hasil bongkarannya sudah dilakukan sesuai prosedur dan sudah dilaporkan ke Inspektorat,” tulisnya.
Nawir Siregar, Ketua Gema Sumut mengatakan akan terus mengawal kasus ini. “Pihak RSU Haji Medan harus taat dan bersikap terbuka terhadap kasus ini, sehingga harapan masyarakat berpindahnya pengelolaan Rumah Sakit itu dari yayasan ke Pemprovsu semakin baik. Jika tertutup, itu akan dianggap lebih bobrok ketimbang saat masih dikelola yayasan,” ujar Nawir. D|Red-06