Secara tidak langsung, katanya, Corona menurunkan suku bunga bank untuk stabilitas perekomian bangsa. Corona membawa keluarga kembali ke dalam rumah dan melakukan aktivitas hanya bersama anggota keluarga.
Corona memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan demi menyelamatkan manusia. Corona juga mampu melemahkan para diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa. Corona membungkam kesombongan negara yang mengangap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan.
Corona membuat manusia banyak berdoa dan berharap pada-Nya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi.
Corona memaksa negara memperhatikan rakyatnya. Corona juga mengajarkan etika bersin, menguap dan batuk yang baik dan benar. Corona membuat kita tinggal di rumah dan pola hidup sehat dan sederhana. Corona mampu memahamkan manusia tentang kehebatan virus kecil menaklukkan tujuh miliar manusia.
Hikmah yang paling besar, katanya, Corona memberi kesempatan kepada kita untuk menyadari bahwa kematian itu nyata dan dekat dengan manusia sekaligus menyadari adanya kesempatan untuk meminta pengampunan dan pertolongan-Nya.
“Mari kita sadari dengan sesadar-sadarnya bahwa apapun yang kita miliki dan cintai, bukan hal yang sulit bagi Tuhan untuk mengambilnya dari kita kapan dan di manapun itu,” pungkas Mandalasah. D|Red-02