Medan-Mediadelegasi: Pemerintah Kota (Pemkot) Medan melalui instansi terkait telah menyiapkan sejumlah posko penampungan sementara dan dapur umum bagi bagi korban banjir di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Informasi yang dihimpun mediadelegasi, Minggu (20/11), posko penampungan sementara warga terdampak banjir dan dapur umum tersebar di sejumlah kelurahan, antara lain Kelurahan Sei Mati, Kelurahan Aur, Kelurahan Kampung Baru,Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Jati, kesemuanya berada di Kecamatan Medan Maimun.
Selain itu, posko banjir dan dapur umum telah disiagakan di beberapa titik di Kecamatan Medan Sunggal, Medan Helvetia dan Medan Deli.
Sebagian besar posko dan dapur umum tersebut menempati sebagian ruangan di kantor lurah, masjid, mushalla dan fasilitas umum lainnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengatakan Pemkot Medan melalui organisasi perangkat daerah terkait telah menerjunkan tim untuk membantu warga terdampak banjir.
Tim selama melakukan kegiatan penanganan tanggap darurat, juga memberikan makanan kepada warga korban banjir.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah, mengungkapkan, warga korban banjir di Medan, terutama yang menempati posko pengungsian sementara mulai terserang penyakit.
“Mayoritas dari mereka mengeluh demam, batuk dan flu. Sejumlah tim medis sudah diterjunkan ke lapangan,” ujarnya.
Menurut Taufik, saat ini Dinkes Medan tengah memperkuat pemantauan di lokasi-lokasi banjir, terutama di lokasi yang ada penampungan sementara.
“Dokter, perawat, kita turunkan untuk menyediakan obat-obatan di seluruh titik pengungsian,” ucap dia
Anggota DPRD Kota Medan Dhiyaul Hayati menilai banjir yang masih terjadi di Kota Medan karena luapan sungai yang tak mampu menampung debit air dan sistem drainase yang belum memadai serta masih banyak jalan-jalan dan gang tidak memiliki parit.
Selain itu juga, drainase di jalan provinsi diduga bermasalah dan tumpat.
“Kita lihat sejumlah Jalan provinsi sampai saat ini masih juga tergenang. Itu artinya drainasenya tumpat. Seperti di Jalan Flamboyan dan Sakura Raya. Jalanan di sana tergenang, bahkan masuk ke rumah warga. Karena itu Pemko Medan butuh berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” kata Dhiyaul.
Politisi PKS ini juga meminta agar Balai Wilayah Sungai (BWS) segera melakukan normalisasi sungai-sungai yang melintas di Kota Medan.
“BWS harus segera melakukan normalisasi sungai, karena sungai-sungai sudah dangkal sehingga meluap dan tak mampu menampung debit air,” tuturnya. D|Red-04