Peran Ibu dalam Keluarga Sangat Mulia

Peran Ibu dalam Keluarga Sangat Mulia
Ketua Umum DPP Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) Hj. Bunda Indah (kedua kiri) bersama Ketua Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Medan Veronika Sitanggang (kanan) dan Sekretaris Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Debbie Rianni Panjaitan (kiri) saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif HorasMedan, di studio Mediadelegasi Medan, Kamis (22/12). Foto: Nanda

Medan-Mediadelegasi: Peran dan tanggung jawab seorang perempuan dalam keluarganya, baik sebagai istri bagi suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya adalah sangat mulia.

Pernyataan tersebut mengemuka dalam acara Dialog Interaktif HorasMedan yang digelar Mediadelegasi di Medan, Kamis (22/12) dengan menghadirkan narasumber, masing-masing Ketua Umum DPP Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) Hj. Bunda Indah, Ketua Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Medan Dra. Veronika Sitanggang dan Sekretaris Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Debbie Rianni Panjaitan.

Dialog Interaktif HorasMedan bertema Refleksi Perjuangan Kaum Ibu, Wujudkan Kesetaraan Gender tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional Tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Menurut Debbie Rianni Panjaitan, ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan sangat penting bagi anak-anaknya, antara lain mendidik dan mengajari tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual, dan psikologi sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri sang anak.

Peran dan tanggung jawab lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan oleh para orang tua adalah menanamkan karakter baik pada tiap individu anak.

Setidaknya ada empat karakter perlu ditanamkan pada anak sejak dini, yaitu karakter Cinta Tuhan, Cinta sesama manusia, Cinta lingkungan dan Cinta budaya.

Disebutkannya, orang tua itu ibarat busur yang melesatkan anaknya ke masa depan yang cerah.

Artinya, kata dia, orang tua harus kuat dan kokoh untuk mengemong, mengayomi, bertanggungjawab terhadap anak sampai ke masa depannya.

Sementara itu, narasumber lain yakni Bunda Indah menjelaskan bahwa ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak.

Bahkan, menurutnya, ibu sudah mulai memberikan pendidikan walaupun sang anak masih dalam kandungan.

Karena itu, kata Bunda Indah, berhasil tidaknya generasi yang ideal ada di tangan kaum perempuan sebagai ibu rumah tangga.

Seiring dengan hal tersebut, sebutnya, orang tua juga harus mampu menjadi teladan bagi anaknya, terutama dalam upaya menanamkan nilai kejujuran.

“Orang tua harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya, mengingat bahwa perilaku orang tua khususnya ibu akan ditiru yang kemudian akan dijadikan panduan dalam perilaku anak, maka ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya,” ucap Bunda Indah.

Sebab, menurutnya, sikap jujur memberikan dampak positif teradap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang ataupun akan datang.

Pernyataan hampir senada juga diungkapkan Veronika Sitanggang dalam dialog interaktif yang dipandu oleh jurnalis mediadelegasi.id Robin Turnip ini.

“Peran keluarga khususnya orang tua sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak. Agar bisa menjadi teladan, maka orang tua harus berperilaku baik serta penuh cinta kasih sayang yang terwujud dalam sikap dan keseharian mereka,” paparnya.

Selain itu, kata dia, orang tua perlu mengajarkan anaknya budi pekerti agar memiliki karakter yang baik.

Ia menyatakan optimis jika pendidikan budi pekerti dipelajari kembali secara khusus dan dikenalkan sejak dini di sekolah, maka sifat-sifat seperti anarkisme, tidak menghargai orang lain, sifat egois, tidak jujur dapat ditekan atau bahkan bisa dikurangi.

“Saya mengusulkan sebaiknya pendidikan budi pekerti mulai diajarkan kembali kepada para siswa di sekolah, sehingga budi pekerti atau karakter yang baik dari seseorang dapat lebih tertanam sejak dini,” ujar Veronika yang pernah menekuni profesi sebagai guru. D|Red-04