Daftar menteri yang kemudian diketahui turut hadir meliputi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Kehadiran mereka menunjukkan adanya pembahasan yang komprehensif, mencakup energi, pengelolaan sumber daya alam, dan tata ruang yang vital bagi pembangunan ekonomi dan lingkungan.
Sebelum para menteri ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah lebih dulu memasuki Kompleks Istana. Kehadiran pimpinan bank sentral sangat penting untuk menyelaraskan kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah, terutama dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Pertemuan ini dipandang sebagai upaya Presiden Prabowo untuk secara langsung mendapatkan informasi terkini dan merumuskan langkah-langkah strategis bersama para pembantunya. Sinkronisasi kebijakan antar kementerian dan lembaga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global serta memastikan implementasi program-program prioritas pemerintah berjalan efektif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut mengenai hasil detail dari pertemuan tersebut. Namun, sinyal yang terpancar jelas adalah komitmen kuat dari pemerintahan Prabowo untuk terus memantau dan mengambil tindakan proaktif demi menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ketahanan nasional yang kokoh. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.






