Presiden Prabowo Diharapkan Bangun Kebun Raya di Tele Samosir

Presiden Prabowo Diharapkan Bangun Kebun Raya di Tele Samosir
Kawasan hutan Tele di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumut. Foto: ist

Medan-Mediadelegasi: Pemerintahan di era Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat membangun kebun raya di kawasan hutan lindung Tele di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumut.

Usulan perubahan status hutan Tele menjadi areal penggunaan lain (APL) yakni kebun raya disampaikan oleh Ketua Gerakan Penyelamatan Kawasan Danau Toba, Dr. Wilmar Simanjorang dalam acara  Doa Bersama Pemulihan Danau Toba yang dipimpin Ephorus HKBP Dr. Viktor Tinambunan, di Kabupaten Samosir, Selasa (1/4), dalam keterangan diterima Mediadelegasi Medan.

Acara doa bersama itu  dimaknai  sebagai harapan sekaligus ajakan mendukung pemulihan dan perawatan Kawasan Danau Toba (KDT) dari ancaman kerusakan lingkungan semakin masif akibat ketidakbecusan dalam melakukan pemanfaatan tata kelola ruang yang baik.

Bacaan Lainnya

“Kami mengusulkan kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto agar kawasan hutan Tele dijadikan sebuah kebun raya yang pengelolaannya turut melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN,” kata Wilmar.

Menurut Wilmar,  dengan adanya kolaborasi antara BRIN dan pihak-pihak terkait, pengelolaan kebun raya ini kelak bisa menciptakan platform riset yang tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah tetapi juga membuka peluang untuk inovasi-inovasi baru dalam bidang-bidang yang terkait dengan didukung potensi keberagaman hayati.

Selain itu, kebun raya juga berpotensi untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Pria yang kerap menyuarakan soal lingkungan hidup dan kelestarian alam di kawasan Danau Toba ini  memastikan perubahan lahan hutan Tele menjadi areal kebun raya akan banyak memberikan manfaat.

Disebutkannya, manfaat dari keputusan perubahan  areal penggunaan lain hutan Tele bukan hanya sebatas  dari sisi pelestarian alam, melainkan  juga pendidikan,  pengembangan riset mengenai keanekaragaman hayati hingga  pariwisata berbasis ekologi atau ekowisata.

Kebun raya yang dikelola dengan baik, lanjutnya,  juga dapat berfungsi sebagai tempat penelitian, di mana para ilmuwan dapat mempelajari lebih mendalam tentang spesies tanaman, ekosistem, dan potensi pemanfaatan tanaman dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, pertanian, dan industri.

Apalagi, sebut Wilmar, Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Namun sayangnya, jumlah kebun raya di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara maju.

‘Kebun raya di sejumlah negara maju  tidak hanya berfungsi sebagai tempat konservasi, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, riset, dan wisata alam,” ujar Wilmar. D|Red

Baca artikel menarik lainnya dari mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.

Pos terkait