Prof. Sihol Situngkir jadi Ketua Tim Perumus ‘Ngopi Kebangsaan’

Prof. Sihol Situngkir jadi Ketua Tim Perumus 'Ngopi Kebangsaan'
Prof. Dr Sihol Situngkir, MBA (keempat kanan) foto bersama dengan para tokoh dan pemuka agama yang menjadi narasumber forum diskusi 'Ngopi Kebangsaan", di rumah dinas Wakil Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/3) pekan lalu. Foto: dok

Medan-Mediadelegasi: Guru Besar Universitas Negeri Jambi Prof. Dr Sihol Situngkir, MBA dipercaya menjadi Ketua Tim Perumus diskusi bertajuk ‘Ngopi Kebangsaan’ yang digelar Reformasi Humanis Etika Madani (RHEMA) di rumah dinas Wakil Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/3) pekan lalu.

Selain sebagai ketua tim perumus, Prof Sihol Situngkir yang juga Promotor Program Doktoral di Universitas Negeri Jakarta dalam acara Ngopi Kebangsaan tersebut ditunjuk sebagai pemandu diskusi.

Acara Ngopi Kebangsaan di Solo merupakan yang kedua digelar setelah sebelumnya berlangsung di Jakarta pada Januari 2023, seperti dirangkum mediadelegasi.id Medan, Senin (20/3).

Bacaan Lainnya

RHEMA menetapkan Kota Solo sebagai tempat kedua penyelenggaraan acara tersebut karena dinilai sebagai salah satu kota dengan toleransi tinggi dan memiliki pondasi yang kuat dari nilai-nilai agama berpadu dengan nilai-nilai budaya.

Nilai-nilai tersebut bukan sesuatu yang baru dibentuk, melainkan sudah ada sejak turun temurun.

Ketua pelaksana ‘Ngopi Kebangsaan’ yang juga Ketua Umum RHEMA Dwi Urip Premono dalam sambutannya menuturkan kepada para hadirin bahwa kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beserta jajaran pemerintah kota setempat.

Tujuan dari kegiatan ‘Nopi Kebangsaan adalah semangat kesetaraan dan semangat toleransi.

“Kita awali dengan para tokoh agama, karena mereka memilikiperan penting sebagai “opinion leader” yang bisa didengar oleh umatnya,” kata Dwi Urip Premono.

Pihaknya berharap apa yang disarikan dari kegiatan Ngopi Kebangsaan kali ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan ide moral bagi bangsa Indonesia.

Sementara, Wakil Wali Kota Solo diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakot Solo, Tamso menuturkan bahwa kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional yang harus terus dipelihara.

“Kerukunan hidup antarumat beragama berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, mebghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” paparnya.

Forum diskusi bertajuk Ngopi Kebangsaan kali ini menghadirkan narasumber, yakni Dr. Aloysius Budi Purnomo, Pr dari unsur Katolik yang juga adalah pengajar program doktor ilmu lingkungan Unika Soegijapranata Semarang, dan Retno Ratih, M.Th, MA selaku pendeta Gereja Kristen Jawa Manahan Solo.

Pemateri lainnya adalah Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Solo KH. Muhammad Mashuri, SE, M.Si, Sugito, S.Pd dari Dewan Pengurus Sapta Darma Solo, Ida Bagus Komang Suarnawa dari unsur Agama Hindu, Bhante Dammamito dari unsur Agama Buddha, Js Tjhie Djiwatman dari Dewan Rohaniawan Matakin Solo.

Sugito mewakili Dewan Penguru Sapta Darma Solo membuka pemaparan dengan mengangkat pesan ‘Jauhkan dari Kedengkian’.

Dalam korelasinya dengan hubungan keseharian, ia menjelaskan bahwa dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara harus diawali dengan menjauhi rasa dengki.

Pos terkait