DOKUMEN tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama, terangkum dalam dokumen yang ditanda tangani di Abu Dhabi dalam perspektif agama dan kepercayaan masing-masing dengan segala kekayaannya.
Dalam versi Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI (Konferensi Waligereja Indonesia), nilai-nilai persaudaraan manusia untuk perdamaian dan hidup bersama merupakan hal yang terkandung dalam ajaran semua agama dan kepercayaan. Nilai-nilai ini wajib diimplementasikan dalam kehidupan.
Dokumen Abu Dhabi ini cukup penting untuk diketahui, karena bukan saja isinya, tetapi juga ditanda tangani bersama oleh Paus Fransiscus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb, di Madjid Founders Memorial Abu Dhabi pada Februari 2019
Harapan besar terhadap dokumen Abu Dhabi ini dapat menjadi awal dari gerakan kreatif yang dapat dirancang dan dilaksanakan bersama oleh komunitas lintas iman seperti yang sedang dipersiapkan GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang ingin melaksanakan pertemuan akbar persaudaraan lintas agama di Indonesia dalam waktu dekat. Demikian ungkap Sri Eko Sriyanto Galgendu yang terus membangun komunikasi kepada berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun jaringan yang ada di berbagai manca negara.
“The Document on Human Fraternity for World Peace in Living Together” ini dilandasi oleh alasan sebagai dokumen yang terbilang revolusioner dengan kelugasan bahasa yang mendobrak pemikiran seputar relasi lintas agama dengan berbagai tantangannya. Kecuali itu, dokumen ini ditandatangani oleh Paus Fransiscus, petinggi agama Katolik sedunia dan Dr. Ahmed Al-Tayyeb, Imam Besar Al-Azhar.